Pandemi COVID-19 mengubah seluruh kehidupan masyarakat di dunia. COVID-19 memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dan menyebabkan dampak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penyakit akibat virus corona sebelumnya. Awal perjalanan virus ini sejak awal ditemukan hingga menimbulkan wabah di seluruh dunia, terhitung hanya satu bulan sejak awal kemunculan COVID-19, berbagai informasi membanjiri warga Indonesia yang seringkali membuat gagap para pembaca untuk memilih informasi yang tepat. Pencegahan yang harus di utamakan yaitu perlu adanya kerja sama dengan semua pihak. Hal terpenting adalah perlu adanya edukasi tentang COVID-19 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mampu bekerjasama berperan dalam upaya mengurangi jumlah kasus COVID-19 yang disaat ini terus bertambah secara signifikan.
Salah satu dampak yang terjadi dari adanya pandemic COVID-19 ini adalah dalam bidang pendidikan dan diberhentikannya pembelajaran tatap muka di berbagai sekolah ataupun perguruan tinggi. Peran seorang guru, dosen, dan interaksi edukasi tidak akan bisa digantikan apapun baik itu adanya teknologi canggih, sebab adanya edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Kondisi pandemic COVID-19 menjadi suatu tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi guna mengembangkan dunia pendidikan.
Pelaksanaan pembelajaran daring adalah salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan pada saat pandemi COVID-19, karena dengan adanya kebijakan pendidikan di masa pandemic COVID-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan bagi seluruh para pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat umum. Pembelajaran daring di masa pandemic COVID-19 salah satu upaya pemerintah dalam mencegah pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Pembelajaran dari memiliki dampak positif dan negatif bagi guru, siswa, dan seluruh pihak yang terlibat dituntut harus bijaksana dalam menyikapi pembelajaran daring yang sedang berlangsung di tengah pandemic COVID-19 agar seluruh program kerja pembelajaran pada peserta didik berjalan dengan baik dan lancer sehingga tujuan pembelajaran menurut pemerintah dapat terpacai penuh.
Seorang Mahsiswi dari Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO), Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung bernama Hapsari Pragusti Putri sedang menjalankan kegiatan KKN Tematik dengan program Pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Subang, Jl. Dangdeur no. Km.5, Kec. Subang, Kabupaten Subang.
Kegiatan KKN Tematik yang dilakukan yaitu dengan membantu administrasi sekolah secara luring dan daring, membantu mendesain poster kebutuhan sekolah, membantu segala program kerja yang sudah ada di sekolah, membantu administrasi guru, dan sosialiasi penanggulangan dampak COVID-19 dalam bidang pendidikan.
Hapsari perlu melakukan sesuatu terhadap perserta didik dalam menjaga dan meningkatkan imunitas peserta didik dengan berolahraga di Masa Pandemi COVID-19, dikarenakan melihat dampak negatif pada peserta didik yang sering merasa kelelahan akibat tubuh kurang bergerak dan jarang melakukan aktivitas olahraga, yang terlalu terbiasa di hadapan komputer ataupun layar handphone. Hal tersebut sangat di sayangkan bagi generasi muda Indonesia yang terlalu sering duduk berlama-lama dihadapan layar sehingga dapat menyebabkan pening kepala dan perih mata.
Pada hari Senin (12/07/2021) Hapsari mendatangi sekolah untuk berkomunikasi langsung dengan pihak sekolah terkait dengan adanya kegiatan KKN Tematik dalam bidang Pendidikan, setelah adanya perjanjian kerjasama dengan sekolah maka Hapsari berencana untuk membantu administrasi guru olahraga dan membantu melatih ekstrakurikuler Futsal guna untuk menjaga dan meningkatkan imun peserta didik agar tubuhnya terbiasa bergerak dan melakukan aktivitas olahraga meskipun sedang di masa Pandemi COVID-19 yang serba terbatas serta mengajak beberapa warga sekolah untuk melakukan aktivitas olahraga baik itu senam ataupun gerakan gerakan yang menuntut tubuh untuk bergerak.
Menjaga dan meningkatkan imunitas pada peserta didik perlu adanya dorongan dan ajakan untuk melakukan aktivitas olahraga minimal untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak terlalu statis dalam menjalan aktivitas sehari-hari.
Dorongan dan ajakan perlu dari dorongan diri sendiri juga karena perlu adanya kesadaran dari diri sendiri untuk menjaga dan meningkatkan imun dalam tubuh. Hal ini Hapsari lakukan dengan cara membimbing peserta didik dengan mendampingi dalam melakukan aktivitas kegiatan olahraga dan latihan futsal dengan suasana yang menyenangkan.
