SKENARIO FILM PENDEK "BIA DAN SI BUAS"
Â
KARYA Â Â :Â
DINI SATYA HAPSARI
TEMA FILM :Â
Fantasi, Drama
PREMIS Â Â :Â
Bia yang ditawan oleh Si Buas di istana mewahnya sebagai pengganti Ayah Bia yang telah mengambil mawar merah di pekarangan Si Buas, namun akhirnya Bia dan Buas memiliki kisah yang indah diantara mereka berdua.
SINOPSIS Â :Â
Ketika seorang gadis biasa dengan berani, berkorban untuk menggantikan Ayahnya ditawan di istana oleh "makhluk" menyeramkan berwajah buas yang ternyata merupakan seorang pangeran yang dikutuk menjadi buruk rupa. Hingga akhirnya Bia dapat melepaskan kutukan pangeran tersebut dan hidup bahagia bersama pangeran
TOKOH & PENOKOHAN
        BIA
- Gadis baik hati
- Menyayangi Ayahnya sepenuh hati
- Suka membaca buku
- Pemberani
        AYAH BIA
- Pandai membuat mainan anak-anak
- Sabar
- Sangat menyayangi putri satu-satunya segenap jiwa
        SI BUAS (Pangeran)
- Pemarah
- Galak
- Sombong
- Mempunyai hati yang lembut (pada dasarnya)
INT. RUANG MAKAN. NIGHT. BIA. AYAH
CAST : BIA, AYAH BIA
 Â
Â
            AYAH BIA
     Ayah besok pagi-pagi sekali berangkat ke kota, Bia
      (Menghisap pipa rokoknya sambil mengehela napas)
            BIA
   Baiklah kalau begitu, Yah. Apakah Ayah akan lama dikota seperti bulan lalu? Ayah hampir 2 minggu tidak kembali ke Desa
      (Bia menutup buku yang sedang dibacanya)
          AYAH BIA
   Sebelum seluruh mainan buatan Ayah habis, Ayah tidak akan kembali ke Desa. Doakan saja bulan ini mainan-mainan buatan Ayah cepat terjual semua ya Nak.
      (Memakukan pandangannya ke Bia)
          BIA
Maafkan, Bia Ayah, Bia hanya khawatir pada Ayah, berjualan mainan begitu jauh sampai ke kota. Bia doakan mainan-mainan Ayah cepat terjual
(Menunduk)
         AYAH BIA
Terima kasih Nak, Oh iya kali ini Bia mau oleh-oleh apa dari kota? Nanti biar Ayah bawakan
          (Tersenyum)
          BIA
Hmmm, apa ya Yah? Ini saja Yah, Bia minta bawakan mawar merah saja
          (Tersenyum)
  Â
EXT. PEKARANGAN RUMAH. DAY. BIA. AYAH
   CAST : BIA, AYAH BIA
 Â
Â
            BIA
   Ayah, bekal-bekal ini, Bia tempatkan di pedati juga ya?
(Tangannya penuh dengan bekal makanan)
            AYAH BIA
     Iya Nak, terima kasih sudah menyiapkan bekal Ayah
       (Masih merapikan pelana di tubuh kuda)
           BIA
Bia buatkan roti gandum kesukaan Ayah, lalu Bia bawakan juga daun teh untuk Ayah bikin teh nanti di perjalanan
    (Mengelap keringat yang jatuh di dahinya)
          AYAH BIA
Terima kasih ya Bia, anak Ayah yang paling cantik
(Menatap Bia dengan perasaan sayang)
          BIA
Hati-hati dijalan nanti ya Yah, apalagi saat Ayah melewati hutan berduri itu
(Tersenyum)
          AYAH BIA
Iya Bia, tunggu Ayah pulang ya Nak
(Naik ke pedati, bersiap berangkat, memegang kekang kuda)
  Â
EXT. JALAN SETAPAK HUTAN DURI. NIGHT. AYAH.
CAST : AYAH BIA
 Â
Â
           Â
            AYAH BIA
   Deras sekali hujan ini
(memacu kuda-kudanya)
Aku ingat di pinggir hutan ini tampaknya ada penginapan, lebih baik aku berteduh disana
(Sesekali mengelap wajahnya yang terkena air hujan dengan punggung tangan)
      Â
(Matanya terbelalak melihat bangunan besar dan megah seperti istana yang tiba-tiba terlihat tidak jauh dari tempatnya memacu kuda)
       Â
(Ayah Bia masuk ke istana besar tersebut yang ada di tengah Hutan Duri,lalu mengetuk pintu masuk istana yang terbuat dari Kayu Ek)
         Â
(Karena tidak ada yang menjawab, Ayah Bia mencari kandang kuda di sekitar istana, dan setelah ketemu memutuskan beristirahat didalamnya)
EXT. KANDANG KUDA,PEKARANGAN BUNGA di BANGUNAN MEGAH DI HUTAN DURI. DAY. AYAH. SI BUAS
CAST : AYAH BIA, SI BUAS
 Â
Â
           Â
            AYAH BIA
Sebenarnya aku ini berada dimana? Apakah aku salah jalan?
Setahuku dari dulu tidak ada bangunan sebagus ini di dekat Hutan Duri
(Hujan sudah reda dan berhenti, Ayah Bia melihat sekeliling)
AYAH BIA
Wah, bagus sekali Mawar Merah itu, akan aku petik setangkai untuk Bia
(Matanya melihat sekumpulan Mawar Merah di pekarangan bangunan)
SI BUAS
Groaaaaaaarrr!!
(Auman marah)
AYAH BIA
Apa itu? Suara apa itu yangg kudengar, Ya Tuhan binatang seperti apa yang bersuara seperti itu?
(Gemetar ketakutan sampai terduduk)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI