Mohon tunggu...
Happy Widiamoko
Happy Widiamoko Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemenangan Ollanta dan Krisis Internasional

8 Juni 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagi Ollanta, tak ada kaya atau miskin, tua atau muda, kami semua setara, Atasanku tak akan memaksakan lagi aku harus bekerja 12 jam sehari. Akan ada keadilan bagiku dan ini yang dibutuhkan oleh kaum miskin," ujar Dominque Pedrex, 30 tahun, karyawan restoran, ekspresi kegembiraan dan sekalius harapan bagi jutaan rakyat miskin di peru atas kemenangan Ollanta Humala yang bekas komandan gerilyawan kiri yang mengalahkan keiko Fujimori dalam pemilihan Presiden Peru Putaran kedua, Ollanta yang mengusung program-program yang pro rakyat seperti nasionalisasi, pendidikan dan kesehatan gratis, mendapat simpati rakyat peru yang memang mayoritas masih miskin

Peru yang merupakan negara penghasil Mineral salah satu terbesar didunia tapi Ironis rakyatnya mayoritas masih miskin. pesta kemenangan digelar dikantong-kantong masyarakat miskin, denan mengibarkan bendera Peru sebagai tanda kemenangan rakyat yang selama ini telah mengalami kesengsaraan dibawah rejim garcia yang sangat pro Pasar.

Amerika Latin semakin Ke kiri

Kemenangan Ollanta Humala juga semakin memperpanjang deretan pemimpin yang berhaluan kiri/sosialis di amerika latin. setelah kemenangan Chavez di Venezuela secara berlahan diteruskan dengan kemenangan-kemenangan koleganya mulai dari Evo Morales, daniel Ortega, dan beberapa pemimpin yang lain, amerika latin yang semakin ke kiri dan tentunya disertai kebijakan yang anti kapitalisme tentunya membuat Amerika serikat semakin kelabakan, Amerika Serikat yang merupakan tokoh utama pasar bebas tentunya semakin kehilangan pasar untuk produk-produk eksport yang biasanya di import negara-negara amerika latin. kedepan tentunya semakin besar resistensi atas kebijakan-kebijakan politik internasional Amerika..

Akhir dari Kerakusan Modal?

Agresi AS dan NATO ke Libya dengan kedok demokratisasi bisa dibaca sebagai krisis kapitalisme internasional yang berpusat di Amerika butuh langkah-langkah Radikal untuk kembali memutar Roda ekonomi, dan perang merupakan solusi yang diambil untuk mengakhiri krisis yang akut seperti PD 1 dan PD 2.. dan akhirnya apakah Perang yang sedang terjadi di Timur tengah dan kemenangan Ollanta akan mengakhiri Kerakusan Modal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun