Mohon tunggu...
Salsabilah
Salsabilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi 2019 FIS UNJ

Let it flow

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru sebagai Aktor Kreatif untuk Menghidupkan Pedagogi Kritis

19 Desember 2021   16:42 Diperbarui: 19 Desember 2021   17:21 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahirnya pedagogi kritis di mana berpijak pada pemikiran kritis, harapan, keadilan, dan kesetaraan menjadikan pendorong bagi murid untuk terlibat pada perubahan sosial ke arah kebebasan, demokrasi, dan kesetaraan. Perspektif pedagogi kritis melihat sekolah bukan hanya sebagai tempat yang berfungsi untuk transfer ilmu pengetahuan dan penerapan nilai-nilai serta norma masyarakat. 

Akan tetapi sekolah lebih dari itu, sekolah merupakan ruang lingkup dalam mempersoalkan dan mengkaji asal pengetahuan, khususnya relasi-relasi dominasi yang mengekang masyarakat. Sehingga terciptanya pengetahuan, wawasan, dan nilai-nilai dari relasi dominasi tersebut.

Pola pedagogi kritis diharapkan dapat melaksanakan misi pendidikan Paulo Freire yang telah dikembangkan, yaitu pendidikan sebagai pembebasan dan penyadaran. 

Pembebasan artinya keluar dari lingkaran kemiskinan dan kebodohan. Sementara, penyadaran artinya memberi kesadaran bagi individu akan posisinya di dalam masyarakat, termasuk relasi-relasi sosial yang membentuk dan melingkupi dirinya. Pedagogi kritis pula membantu anak-anak bangsa untuk menyelami ilmu pengetahuan secara mendalam serta membantu mereka menjalani hidup dengan penuh makna.

Dalam menerapkan pedagogi kritis kepada peserta didik, guru ikut serta untuk melaksanakan pedagogi kritis ke dalam kelas. Salah satu bentuk penerapan pedagogi kritis dengan cara memberikan contoh dalam proses pembelajaran bahwa terdapat banyak sekali permasalahan sosial yang membutuhkan solusi secara kritis dan menyangkut segala aspek kehidupan dengan begitu dapat membangun sebuah kesadaran dan mendorong perubahan sosial. 

Guru bisa memberikan tugas penelitian kepada siswa untuk turun ke lapangan langsung dan melihat apa saja permasalahan sosial yang ada serta bagaimana siswa menyikapi dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Pentingnya pedagogi kritis dalam ranah pembelajaran merupakan hal penting karena di dalam pedagogi kritis terdapat pengetahuan yang mesti diolah, sebelum dipercaya begitu saja. 

Maka dari itu guru ikut andil dalam pelaksanaan pedagogi kritis sebagai aktor kreatif dalam kelas. Dalam pelaksanaan pedagogi kritis, guru mesti memunculkan ide-ide kreatif yang dapat membantu murid untuk berpikir secara mendalam dan melihat segala seluruh sudut pandang dalam menyikapi suatu permasalahan sosial.

Pedagogi kritis membutuhkan dialog yang demokratis dan mendalam guna mengasah nalar kritis siswa. Guru sebagai aktor dalam kelas harus bisa membangun dialog tersebut dan menarik minat siswa untuk bergabung ke dalam dialog kritis tersebut. Selain itu, karakter yang berupa nalar pikir; sikap; dan aksi peserta didik yang dihasilkan dari dialog kritis dengan guru, pada dasarnya lebih mudah membangun pedagogi kritis dengan aksi nyata.

Dalam pedagogi kritis melibatkan konteks sosial bukan semata-mata dengan belajar di kelas, apalagi indoktrinasi. Sehingga dalam pembelajaran siswa tidak hanya menguasai dan menghapal materi saja, melainkan pengetahuan di dalam ruang kelas mesti dikonfirmasi melalui literasi yang mendalam dan mampu membuka pintu ide kritis siswa. Jika mengingat kembali hidden curriculum atau biasa yang disebut kurikulum tersembunyi, hal tersebut lah yang membangkitkan kesadaran kritis melalui praksis model pedagogi kritis di luar kurikulum resmi.

Artinya guru sebagai pendidik, sah-sah saja menciptakan dan menerapkan metode atau kurikulum di luar buku ajar. Karena proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, termasuk di luar buku bahan ajar yang telah pemerintah tetapkan. Guru bisa melakukan kegiatan belajar melalui menonton film yang mendidik dan mengkaji film tersebut secara bersama-sama dengan murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun