Baby Blues Syndrome adalah suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan. Baby blues syndrome biasanya muncul sementara waktu yaitu sekitar dua hari sampai tiga minggu sejak kelahiran bayi. Baby blues syndrome (kesedihan sesudah melahirkan) berlangsung sejak hari pertama persalinan dan akan memburuk pada hari ke 3 sampai ke 5 yang dialami oleh hampir 80% ibu yang baru melahirkan.Â
Ini disebabkan karena kelelahan, kegelisahan, dan perubahan pada tingkat hormon dalam tubuh. Baby blues syndrome merupakan gangguan depresi ringan yang terjadi pada ibu setelah melahirkan, dimana ibu mengalami gejala berupa gangguan emosi, sering menangis, panik, mudah marah, murung dan tersinggung, sering disertai gejala depresi seperti mood yang berubah-ubah, gangguan selera makan, gangguan mood, dan gangguan konsentrasi yang diakibatkan adanya perubahan hormon.Â
Hingga kini, penyebab baby blues syndrome belum diketahui secara pasti. Tetapi dapat dilihat dari beberapa kondisi faktor pemicu terjadinya baby blues syndrome, yaitu:
1. Faktor Hormonal
Kadar hormon yang membuat stress (Kortisol) meningkat sementara hormon progesterone sangat rendah, sedangkan hormon memicu perasaan bahagia (endorphin) mengalami penurunan sehingga memicu terjadinya stress. Hal ini secara bersamaan hormon yang berperan dalam produksi ASI yaitu prolactin dan laktogen mengalami kenaikan sehingga memicu kelelahan fisik dan stress pada ibu
2. Faktor FisikÂ
Kehadiran bayi dalam keluarga menyebabkan perubahan ritme kehidupan sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si kecil sepanjang siang dan malam sangat menguras energi ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah.
3. Faktor Psikis
Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dalam mengurus si kecil, ketidakmampuan mengatasi dalam berbagai permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh dan sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami ikut mempengaruhi terjadinya baby blues syndrome.
4. Faktor Sosial
Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh adaptasi. Rasa keterikatan yang sangat pada si kecil dan rasa dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam baby blues syndrome