"Kamu boleh minum obat-obatan kamu, tapi jangan minum obat dari saya. Kalau kamu mau minum obat saya, ya, tinggalkan obat-obatan dokter itu," kata Dewi menirukan ucapkan Professor Arief.
Bagaimana mungkin ia meninggalkan insulin? Bagaimana nanti jika gula darahnya naik lagi? Itulah yang ada di pikiran Dewi. Sampai di Bogor, keluarganya juga menanyakan hal yang sama.
Saya yakinkan kepada mereka bahwa Professor Arief itu bukanlah dukun. Ia benar-benar seorang dokter yang dulu pernah praktek di RSPAD. Dan saya mengajak Dewi ke Professor Arief karena melihat sendiri teman-teman saya sembuh total dari penyakitnya.
Namun, tampaknya sama seperti abang saya. Keluarga Dewi yang rata-rata lulusan pasca sarjana itu tidak yakin dengan penjelasan saya. Akhirnya, sore itu, Dewi memutuskan untuk kembali menggunakan insulin. Memang sulit mengubah paradigma.
Andai ada cara lain untuk meyakinkan mereka. Saya cuma ingin Kak Dewi sembuh. Itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H