Bagi saya, semua pemaknaan atau pemikiran-pemikiran seperti yang saya uraikan dari pertama hingga akhir itu sama sekali tidak ada yang salah. Semuanya benar. Tanpa terkecuali. Hidup tidak bisa dimaknai tanpa kita menjalani hidup dengan menghidupi hidup itu sendiri. Dan sebagai manusia, kita tidak akan pernah bisa berpikir dan melakukan perenungan tentang makna hidup secara maksimal jikalau kita tidak bisa berinteraksi. Tidak bisa membaca. Tidak bisa mendengar. Atau tidak bisa menyerap setiap informasi yang masuk ke otak.
Untuk menjalani hidup dalam pencarian makna hidup serta mencapai tujuan hidup itu sendiri setidaknya kita perlu banyak berinteraksi. Memaksimalkan pergi ke tempat ibadah, tempat diskusi, bertemu orang-orang, saling bertukar gagasan dan pengalaman hidup. Dan inilah yang akan membuat kita lebih sebagai Manusia. Sejauh ini jika berbicara tentang pandangan saya tentang hidup, saya selalu sama apa yang disampaikan oleh tempat-tempat ibadah, utamanya-Gereja, jika kita hidup untuk memuliakan sang pencipta. Â Dan cara melihat hidup itu, sekiranya saya setuju dengan salah satu tokoh muda Indonesia saat ini, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan pembelajaran. Dan cara terbaik untuk melewatinya adalah dengan belajar dari orang lain.
Sekian. Selamat malam.
Jakarta, 12 September 2013
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI