Imamat 7 dan Hubungannya dengan Pendamaian dan Pengorbanan Yesus di Kayu Palang
TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan. Demikian juga janganlah kamu memakan darah apa pun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan." (Imamat 7:22-23, 26).
Menjadi hal menarik sampai detik ini tentang larangan memakan darah, diperkenankan atau tidak? Menurut Alkitab atau menurut dogma gereja tertentu, dilarang atau tidak dilarang memakan darah?
Bila membicarakan hal ini, saya pikir tidak akan ada habisnya. Bahkan niscaya akan jatuh kepada yang namanya debat, mungkin debat kusir pun akan terjadi.
Ya, menurut saya sah-sah saja untuk mendiskusikan hal ini, asal tentram dan selama kedua-belah pihak sepakat dalam aturan main dalam mendiskusikannya.
Namun yang menjadi hal (paling) menarik (menurut saya) ialah, frasa dari ayat 2 dari Imamat pasal 7 ini. Demikian frasanya, "...Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan."
Ternyata larangan memakan lemak binatang pun ada dalam Alkitab? Pertanyaannya, mengapa Alkitab melarang? Apa maksudnya? Tujuannya untuk apa?
Dalam artikel sederhana ini, saya akan membeberkan secara ringkas saja.
Begini, pertama alasan larangan memakan (segala) lemak binatang yang melekat pada isi perut itu adalah perintah Allah, sebab hal itu adalah persembahan korban api-apian kepada TUHAN dan cara mempersembahkannya ialah dibakar (lihat: Imamat 7:3, 5, 25, 31; 8:16, 20, 28).
Ingat, segala lemak binatang yang melekat pada isi perut yang menjadi persembahan korban api-apian kepada TUHAN, harus dibakar habis.
Dengan kata lain, lemak binatang tidak boleh di makan manusia. Tentu bila hal yang dilarang TUHAN, janganlah dilanggar, bukan!