Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Keterkaitan Status Gizi dan Keseimbangan pada Anak Prasekolah: Tinjauan Literatur

10 Juni 2024   14:38 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:40 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari belakangan, tepatnya Sabtu (8/6/2024), penulis berkunjung ke rumah adik ipar dan menginap di rumah mereka selama dua malam di Medan, Sumatera Utara.

Adik perempuan saya, di mana saya menginap itu telah memiliki 2 putri. Kedua putrinya sangat cantik-cantik dan bijak.

Ya, meski si bungsu yang masih berusia 2 tahun, yang ngomongnya masih belepotan; bilang kakaknya, "tatak," bilang es krim "encim," dan panggil saya (penulis) dengan panggilan "ulang" (seharusnya panggil tulang, [bukan ulang] dalam sebutan orang Batak Toba).

Baca juga: Gelapnya Kegelapan

Namun hal itu biasa, menurut penulis, mengingat proses perkembangan setiap anak di usia golden period berbeda-beda dalam bertutur kata (melafalkan satu dua kata dan atau beberapa anak kalimat) dengan cara dan pola didikan kedua orang tuanya, pastinya.

Lalu si kakak'an sudah memasuki sekolah dan duduk di bangku kelas 1 SD. Melihat perkembangan kedua keponakan penulis ini, baik secara fisik, mental, kecerdasan berbeda dari keduanya.

si kakak'an lebih dominan bersikap cool, pendiam, perhatian sekali dengan adiknya, sangat mengalah pada adiknya, dan parasnya cantik. Sementara si bunga lebih ke ceria sikapnya, mau menang sendiri, keras kepala, parasnya manis.

Anak usia  2 s/d 4-5 tahun termasuk ke dalam usia anak pra-sekolah yang biasanya disebut sebagai golden period atau masa keemasan, dikarenakan proses tumbuh kembangnya berlangsung sangat pesat.

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.

Pertumbuhan (growth) mengacu pada perubahan fisik tertentu dan peningkatan ukuran tubuh anak, semua bentuk pertumbuhan anak ini dapat diukur secara langsung dan dapat dipercaya hasilnya.

Sedangkan perkembangan (development) mengacu pada bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan organ atau individu.

Pada usia ini pertumbuhan berlangsung secara stabil yang dapat dilihat dari bertambahnya ukuran tubuh seseorang. Ukuran tubuh manusia akan berubah seiring dengan bertambahnya umur, yaitu pertumbuhan yang baik akan menghasilkan berat dan tinggi badan yang optimal.

Kesesuaian antara pertumbuhan seseorang dengan pertumbuhan yang umum terjadi pada anak-anak sehat akan menghasilkan status gizi yang baik. Pertambahan ukuran tubuh seseorang dapat menjadi acuan untuk menentukan status gizinya.

2 Status gizi (nutritional status) adalah suatu keadaan yang didapatkan dari keseimbangan antara asupan gizi dari makanan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh.

Seseorang akan mempunyai status gizi yang baik, apabila asupan gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Asupan gizi yang kurang dalam makanan dapat menyebabkan kekurangan gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya berlebih, maka akan berakibat gizi berlebih.

Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan.

Seperti contohnya, kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat.

Dikutip dari buku J. Janice, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, berkata, kecukupannya akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Dilihat dari hasil data status gizi balita Kota Surakarta pada tahun 2014. Didapatkan hasil bahwa tidak ditemukan balita dengan gizi buruk (0%), sedangkan prevalensi balita dengan status gizi kurang sebesar 2,6 % dengan perincian pada balita laki-laki sebesar 2,8 % dan perempuan 3,58 %. Sedangkan permasalahan status gizi lebih diperoleh 3,7%.

Proses perkembangan di usia ini, anak memiliki kemampuan pengendalian gerak tubuh dengan aktivitas jasmani yang terkoordinasi dengan baik dan adanya peningkatan keterampilan dan proses berpikir. Proses ini dapat dikategorikan sebagai perkembangan motorik anak.

3 Perkembangan motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, gerakan ini lebih menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan.

Contohnya seperti kemampuan duduk, menendang, berjalan, berlari, naik-turun tangga, melompat dan sebagainya.

Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan.

Contohnya seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukkan benda kedalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.

Menurut Hildayani (2008) menyatakan, bahwa lebih kurang dari 80% dari sejumlah anak mengalami gangguan perkembangan, juga mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh.

Pengaturan keseimbangan tubuh diperlukan anak pada saat melakukan kegiatan bermain sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang anak rasakan dan pikirkan.

Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisinya ketika ditempatkan dalam keadaan diam dan bergerak atau berada diatas bidang tidak stabil.

Keseimbangan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statis sebagai bentuk seimbang saat tubuh diam dan keseimbangan dinamis yaitu bentuk seimbang saat tubuh saat bergerak atau diatas bidang yang tidak stabil.

Keseimbangan yang paling baik adalah ketika pusat masa tubuh 4 (Center Of Mass, COM) atau pusat gravitasi (Center Of Gravity, COG) dipertahankan di atas bidang tumpu (Base Of Support, BOS).

Dalam penelitian ini pengukuran keseimbangan dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statis menggunakan stork stand test dengan mengukur lamanya anak mampu mempertahankan keseimbangannnya menggunakan satu kaki, dan keseimbangan dinamis menggunakan balance beam walking test dengan mengukur waktu/kecepatan anak saat berjalan melewati papan titian (balance beam exerciser).

Penentuan status gizi dilakukan dengan menggunakan metode antropometri dengan parameter berat badan (BB) dan umur (U), indeks pengukuran yang digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U) dan menggunakan standar rujukan dari World Health Organization (WHO 2005).

Klasifikasi status gizi yang digunakan adalah klasifikasi berdasarkan Keputusan Kementerian Kesehatan RI tahun 2010, dimana kategori status gizi dibagi menjadi empat, yaitu gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk.

Berdasarkan data-data diatas dan mengingat betapa pentingnya proses tumbuh kembang bagi anak usia 2 s/d 4-5 tahun, maka penulis mengingatkan kepada setiap orang tua untuk memerhatikan hal ini untuk status gizi dan keseimbangan anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun