Contohnya seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukkan benda kedalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.
Menurut Hildayani (2008) menyatakan, bahwa lebih kurang dari 80% dari sejumlah anak mengalami gangguan perkembangan, juga mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh.
Pengaturan keseimbangan tubuh diperlukan anak pada saat melakukan kegiatan bermain sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang anak rasakan dan pikirkan.
Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisinya ketika ditempatkan dalam keadaan diam dan bergerak atau berada diatas bidang tidak stabil.
Keseimbangan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statis sebagai bentuk seimbang saat tubuh diam dan keseimbangan dinamis yaitu bentuk seimbang saat tubuh saat bergerak atau diatas bidang yang tidak stabil.
Keseimbangan yang paling baik adalah ketika pusat masa tubuh 4 (Center Of Mass, COM) atau pusat gravitasi (Center Of Gravity, COG) dipertahankan di atas bidang tumpu (Base Of Support, BOS).
Dalam penelitian ini pengukuran keseimbangan dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statis menggunakan stork stand test dengan mengukur lamanya anak mampu mempertahankan keseimbangannnya menggunakan satu kaki, dan keseimbangan dinamis menggunakan balance beam walking test dengan mengukur waktu/kecepatan anak saat berjalan melewati papan titian (balance beam exerciser).
Penentuan status gizi dilakukan dengan menggunakan metode antropometri dengan parameter berat badan (BB) dan umur (U), indeks pengukuran yang digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U) dan menggunakan standar rujukan dari World Health Organization (WHO 2005).
Klasifikasi status gizi yang digunakan adalah klasifikasi berdasarkan Keputusan Kementerian Kesehatan RI tahun 2010, dimana kategori status gizi dibagi menjadi empat, yaitu gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk.
Berdasarkan data-data diatas dan mengingat betapa pentingnya proses tumbuh kembang bagi anak usia 2 s/d 4-5 tahun, maka penulis mengingatkan kepada setiap orang tua untuk memerhatikan hal ini untuk status gizi dan keseimbangan anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H