Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengulik Buku B.S. Sidjabat: Strategi Efektif dari Parenting Orang Tua ke Anak

8 Juni 2024   10:53 Diperbarui: 8 Juni 2024   10:57 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengulik buku B.S. Sidjabat: strategi efektif dari parenting orang tua ke anak. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Buku ini menjelaskan betapa pentingnya pembentukan karakter atau budi pekerti sejak kecil bagi anak, bahkan mulai dari kandungan harus dimulai. Orang tua  dalam keluarga merupakan  pelaku utama dalam pembentukan dan pengembangan karakter anak.

Hubungan ayah dan ibu yang harmonis dalam keluarga serta diwarnai dengan kasih sayang merupakan faktor yang sangat penting dalam membesarkan anak yang dikaruniakan oleh Tuhan.

Dalam pertumbuhan anak, si anak akan menyerap nilai-nilai hidup dan kebiasaan yang ia lihat dari kedua orang tuanya dan anggota keluarga lainnya melalui pengamatan dan peniruan.

Jikalau orang tua sadar betapa penting perannya sebagai contoh dan teladan baik dalam watak, moral dan iman terhadap anak-anaknya, maka orang tua harusnya menanamkan nilai-nilai positif dalam diri anak tersebut menjadi generasi yang berkarakter baik.

Orang tua tidak mengabaikan kesempatan tersebut bahkan dipergunakan sebaik-baiknya, agar anak mudah untuk dibentuk dikemudian hari.

Dalam buku ini yang pertama-tama di jelaskan adalah pendidikan watak atau budi pekerti bagi anak, termasuk landasan dalam pengenalan akan Tuhan, karena sesungguhnya anak juga seharusnya diajari dan dibimbing dalam membangun hubungan dengan Allah.

Kemudian menjelaskan fungsi keluarga dalam membesarkan anak. Setiap keluarga mempunyai kepribadian sendiri.

Anak lebih banyak belajar dari kepribadian anggota keluarganya dimana ia bertumbuh. Membesarkan anak dengan sehat pada dasarnya adalah tugas memenuhi kebutuhan anak itu sendiri yang mencakup fisik, sosial, emosional, mental dan spiritual.

Pembentukan karakter anak tidak terpisah dari pertumbuhan imannya kepada Tuhan. Kalau dari usia dini anak sudah dibimbing untuk beriman kepada Allah dan percaya kepada Kristus, dalam hal ini keluarga Kekristenan, maka Roh Kudus yang mengerjakan pembaharuan hidup dalam diri anak tersebut.

Roh Kudus hadir mendampingi dan memampukan anak itu sendiri dalam pertumbuhan dan kepribadiannya. Pendidikan dan pembinaan karakter menjadi lebih mudah bagi anak karena pekerjaan Allah lewat Roh Kudus ada dalam dirinya.

Ketika anak memasuki usia remaja, pendekatan orang tua dalam membesarkan anaknya harus berbeda. Sebab pola pikir dan sikap hidup remaja berbeda dengan pemikiran anak usia di bawah 12 tahun.

Remaja tengah mencari dan menemukan identitas diri melalui berbagai macam peran. Para remaja berharap bahwa orang tua seharusnya mengutamakan nilai melalui peran sebagai pembina mereka, pendorong bahkan teman berbicara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun