Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Program Makanan Bergizi Gratis: Biarlah "Para Peserta Didik Ini" yang Mendapatkannya

2 Juni 2024   13:28 Diperbarui: 2 Juni 2024   13:28 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi program makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dari pemerintahan Presiden ke-8. (Sumber gambar: trends.tribunnews.com)

"Anak sehat, generasi cerdas, Indonesia Maju!"
Demikianlah penulis memberi semboyan terkait program makanan bergizi gratis yang diprogramkan oleh pemerintah kita sekarang.

Program makanan bergizi gratis adalah inisiasi dari Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Program dari Presiden RI terpilih 2024 tersebut dicetuskan pada saat kampanye beberapa bulan yang lampau tentang makan siang gratis bagi para peserta didik, kini telah diubah menjadi program 'makanan bergizi gratis'.

Sebab Prabowo menilai bahwa kalau makan siang gratis diberikan, maka tidak ada asupan gizi bagi anak-anak yang bersekolah. Karena makan siang, kan, dan sudah hampir mau pulang sekolah di jam-jam itu.

"Karena kalau anak sekolah dasar, umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang, kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?" ujar Prabowo dikutip dari Kompas.com oleh penulis.

Mengutip dari Kompas.com, Kamis (23/5/2024), Prabowo berkata, nama program makan siang gratis diganti menjadi makan bergizi gratis untuk anak-anak karena ia menyadari banyak anak sekolah masuk sejak pagi dan pulang ketika siang hari.

Makanan Bergizi Gratis Untuk Anak Sekolah
Dikutip dari GenerasiMaju, menu seimbang makanan bergizi untuk anak adalah kombinasi dari berbagai bahan makanan, seperti kaya akan protein, makanan yang mengandung karbohidrat, buah-buahan dan sayuran; contohnya: alpukat, jeruk, melon, pepaya, pisang, tomat, dan wortel, sayur putih, sayur kacang panjang, brokoli dll. Buah dan sayur tersebut bisa diolah menjadi jus.

Menu seimbang untuk bekal sehari-hari anak di sekolah, bisa diberikan makanan berprotein, seperti telur, susu, ikan, ayam, daging, dan kacang-kacangan merupakan sumber protein.

Susu untuk pertumbuhan dan produk olahan susu seperti keju dan yoghurt, untuk memperoleh asupan protein dan kalsium, juga bisa dibuat bekal untuk makanan bergizi gratis dalam program pemerintahan yang sekarang.

Juga memberikan makanan yang mengandung karbohidrat secara berkala, baik menu utama maupun makanan bekal sekolah anak, seperti membuat donat kentang dan puding roti.

Asupan karbohidrat bisa diperoleh dari jagung, kentang, mie, nasi, roti, dan sereal.
Kalau untuk menunjang perkembangan otak anak, pastikan makanan bergizi untuk anak, yaitu mengandung lemak dari omega 3 dan omega 6, seperti dari ikan, kue, mentega, minyak, roti, dan santan.

Dengan referensi makanan bergizi di atas, pemerintah bisa menyiapkannya untuk makan makanan bergizi gratis bagi para peserta didik di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Hemat penulis, program "makanan bergizi gratis" untuk anak-anak (para peserta didik) ini akan dan selalu terealisasi apabila tatkala sistem regulasinya disusun berdasar UU dan para oknum yang ditempatkan untuk bekerja di bagian itu terpercaya dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dengan begitu, setidaknya, meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kejahatan tindak pidana korupsi penyalahgunaan APBN/APBD untuk dana alokasi makanan bergizi gratis tersebut.

Juga para UMKM-UMKM pun diberbagai segmen masyarakat di seluruh tanah air yang berjualan di sekolah-sekolah, bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk pengelolaan makanan bergizi gratis tersebut dan bahkan menambah nilai ekonomi pada masyarakat dan pemerintah (simbiosis mutualisme), bukan.

Ini penting, orang tua para peserta didik pun, menurut penulis, harus juga memperhatikan bekal makan siang anak dari rumah.

Apabila orang tua peserta didik mampu mencukupi bekal makan anaknya di sekolah, jangan jugalah memanfaatkan makanan bergizi gratis dari pemerintah.

Biarlah makanan bergizi gratis itu terealisasi bagi anak-anak sekolah yang membutuhkan, yang mana orang tua peserta didik itu kurang mampu secara perekonomiannya.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi pembacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun