Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Segitiga Abadi: Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan Yesus Kristus

9 Mei 2024   17:55 Diperbarui: 10 Mei 2024   12:02 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis beribadah memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus di Gereja HKI Sibuntuon Partur. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Segitiga Abadi: Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan Yesus Kristus

Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. (Lukas 24:51).

"Bukan perpisahan yang 'ku tangisi, tapi pertemuan yang 'ku sesali."

Begitulah bunyi pepatah umum dalam menggambarkan betapa singkatnya masa-masa hidup manusia di dunia yang fana ini.

Tepat hari ini adalah Hari di mana seluruh umat Kristiani di seluruh dunia bersatu hati dalam penyembahan yang sama dan pengagungan tertinggi pada Kristus Yesus dalam peringatan akan Hari Kenaikan-Nya ke sorga 2000 tahun yang lalu.

Kenaikan-Nya yang membekas pada 500 orang lebih (1 Korintus 15:6a) pada masa itu telah menjadi sejarah abadi hingga kini, dikenang dan diteruskan oleh pengikut-Nya sampai kepada kedatangan-Nya kembali kedua kalinya kelak.

Kamis, 9 Mei 2024 adalah moments bersejarah bagi Umat Kristiani atas peringatan Hari Kenaikan Yesus ke sorga (9/5/2024).

Ilustrasi penulis beribadah memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus di Gereja HKI Sibuntuon Partur. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)
Ilustrasi penulis beribadah memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus di Gereja HKI Sibuntuon Partur. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Yesus bukan saja hanya memberi amanah Amanat Agung kepada orang Kristen, namun Ia juga memberkati mereka ketika Ia terangkat ke sorga. Berkat yang diberikan berasal dari Sang Atas yang datang dari Atas turun ke bawah, dan kembali lagi ke Atas.

Itu membuktikan bahwa Allah-lah yang datang kepada manusia (bukan seperti konsep buatan manusia: Manusia yang datang kepada Allah), sehingga manusia mengenal dan kembali bersekutu dengan Allah pencipta langit dan bumi lewat Kristus Yesus yang mati, hidup dan naik ke sorga (inilah konsep sorgawi).

Dengan Kenaikan Yesus kembali ke Asal-Nya melegitimasi kekomplitan kegenapan-Nya yang telah tercatat dalam kitab Taurat, kitab para nabi, dan kitab Mazmur (lihat: Lukas 24:44).

Kematian tidak akan komplit tanpa kenaikan; kebangkitan-Nya pada hari ketiga pun tidak akan komplit tanpa kenaikan; dan kenaikan-Nya kembali ke Asal-Nya mengkomplitkan kematian dan kebangkitan-Nya. Kematian, kebangkitan, kenaikan adalah segitiga abadi yang tidak dapat dipisahkan oleh apapun.

"Keterpisahan" Yesus dengan pengikut-Nya pada masa lampau dan sekarang adalah keterpisahan sementara. Sebab Dia yang telah naik ke sorga menyiapkan tempat sempurna bagi pengikut-Nya yang sejati, saat kelak kedatangan-Nya kembali kedua kali untuk menjemput mereka.

"Berpisah untuk kembali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun