Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Carilah Dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya: Allah Memelihara

2 Mei 2024   08:35 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:48 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya. (Sumber gambar: Bible.com)

"(TB) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (BIMK) Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu." (Matius 6:33).

Sejak kejatuhan manusia pertama (Adam) ke dalam dosa, maka semua manusia telah berdosa, sehingga fokus manusia dewasa ini (baik pada masa lampau), cenderung ke hal-hal duniawi (dengan kata lain hanya membuahkan dosa semata, sebab manusia telah terpisah dari Allah, karena dosa).

Masa Kain terkenal dengan pembunuhan. Kain iri kepada adik kandungnya, Habel, karena hal memberi persembahan kepada Allah. Allah lebih mengindahkan persembahan Habel, sehingga membuat Kain sangat panas hati, hingga melakukan pembunuhan berencana terhadap adiknya tersebut. Inilah dosa pembunuhan berencana pertama dalam sejarah peradaban manusia--Kain "the killer plans".

Masa Nuh, semua manusia, hati (dan pikirannya) selalu identik dengan kejahatan semata di mata Allah. Hingga pemusnahan manusia pun terjadi oleh Allah melalui banjir besar di seluruh dunia. Masa Nuh inilah dikenal dengan air bah.

Masa Nimrod dikenal dengan pembangunan menara Babel. Menara yang dibangun oleh orang-orang yang telah bersepakat untuk mencari (ketenaran) nama melaluinya. Tetapi TUHAN Allah tidak menghendakinya. Allah membatalkan keinginan-keinginan manusia pada masa Nimrod yang keduniawian.

Masa raja-raja Israel. Pada masa kerajaan Isreal, baik kerajaan Israel Utara (Yehuda) maupun kerajaan Israel Selatan (Samaria), hampir semua raja-raja yang memerintah identik dengan penyembahan berhala. Inilah bangsa yang dikenal dengan istilah "bangsa yang tegar tengkuk" dalam sejarah peradaban dunia.

Hingga pada masa Yesus, masa dimana Yesus memulai pelayanan-Nya dengan berkhotbah di bukit. Yesus berkhotbah kepada orang-orang yang mengikuti Dia, termasuk kepada para keturunan Israel dan kepada para murid (rasul-Nya). Setelah Yesus selesai berkhotbah di bukit dengan sabda-sabda bahagia-Nya, Yesus pun memberikan pengajaran-pengajaran mengenal hal-hal praktis tentang menjalani kehidupan tanpa terlepas dari hidup bersekutu dengan Allah.

Saat Yesus mengajar orang-orang yang mengikuti Dia, Yesus tahu bahwa hati dan pikiran semua orang yang mendengar pengajaran-Nya tersebut masih terfokus akan hal-hal duniawi. Masih kuatir akan makanan dan minuman. Masih kuatir akan pakaian.

Yesus sangat tahu (sebab Dia Allah yang maha tahu dalam natur-Nya sebagai ilahi) isi hati dan pikiran mereka, hingga Yesus pun mengucapkan kalimat yang sangat indah untuk menghibur dan memerintah mereka dengan berkata: "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Refleksi:

* Apakah selama hidup Anda, hati dan pikiran Anda lebih mendominasi ke hal-hal duniawi daripada ke hal-hal sorgawi?

* Apakah dalam sehari ini Anda lebih fokus memikirkan Allah daripada pasangan Anda, keluarga Anda, pekerjaan Anda, negara Anda dan situasi dunia yang saat ini?

* Apakah sehari ini Anda sudah memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang yang ada disekitar Anda?

* Apakah prinsip hidup Anda selama ini sudah sesuai dengan kehendak Allah, yaitu membawa hidup semua orang untuk mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya?

Matthew Henry mengatakan: "Carilah dahulu Kerajaan Allah, jadikanlah iman Anda sebagai hal yang sangat engkau pikirkan dan utamakan." Kewajiban kita adalah mencari, merindukan, mengejar, dan mengarah kepada hal-hal ini.

Pertama, hal yang harus dicari: Kerajaan Allah dan kebenarannya. Kita harus ingat bahwa sorga adalah tujuan akhir kita dan kekudusan adalah jalannya.

Carilah penghiburan yang berasal dari kerajaan anugerah dan kemuliaannya sebagai satu-satunya yang membawa kebahagiaan bagimu. 

Arahkanlah tujuanmu ke Kerajaan Sorga, berjuanglah untuk menggapainya, bertekunlah sampai hatimu yakin, dan teguhkanlah hatimu supaya kamu tidak gagal. Carilah kemuliaan, kehormatan, dan kekekalan ini.

Pilihlah sorga dan berkat-berkat sorgawi melebihi dunia dan kesenangan-kesenangan duniawi.

Carilah dahulu hal-hal sorgawi, yang pertama-tama dalam setiap hari-harimu. Biarlah pagi masa mudamu dipersembahkan kepada Allah.

Hikmat harus dicari sejak dini; dini hari adalah waktu yang baik untuk memulai hidup saleh. Carilah hal yang terutama setiap hari, biarlah pada waktu pertama kali kita terjaga, pikiran-pikiran kita tertuju kepada Allah.

Biarlah ini menjadi prinsip hidup kita yang utama, yaitu melakukan apa yang paling diperlukan terlebih dulu, dan biarlah Dia Yang Pertama mendapatkan yang pertama pula dalam hari-hari kita.

Akan ditambahkan kepadamu, akan diberikan dengan berlimpah. Demikianlah yang diberikan sebagai tambahan. Engkau akan mendapatkan apa yang kau cari, Kerajaan Allah dan kebenarannya, sebab tidak pernah ada orang yang mencarinya dengan sia-sia jika dia mencari dengan sungguh.

Di samping itu, engkau akan mendapatkan makanan dan pakaian, dengan berlebih, seperti orang yang membeli barang mendapatkan kertas dan tali pembungkusnya sekaligus." (Tafsiran Alkitab Matthew Henry: http://tafsiranalkitabmatthewhenry.org).

"Saya sebagai pengikut Yesus Kristus sudah tidak lagi hidup dalam hal kekuatiran akan kebutuhan. Burung di udara saja Allah p'lihara, apalagi saya sebagai anak-Nya. Ada makanan dan pakaian saja, cukup! Prioritas saya selanjutnya dalam hidup ini setelah menjadi pengikut Yesus Kristus adalah, saya harus membawa orang-orang yang terhilang untuk mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun