Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mentalitas dan Optimisme: Indonesia vs Irak Memperebutkan Tiket Olimpiade Paris 2024

1 Mei 2024   11:17 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:35 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi nobar (nonton bareng) di jalan Kesawan, City Hall, kota Medan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Kita akui dalam laga pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 kemarin, Senin (29/4/2024) antara Timnas Indonesia vs Uzbekistan, yang memakan kekalahan 0:2 bagi Timnas Garuda di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar menyisahkan kegelisahan dan kemarahan di hati para suporter tanah air.

Termasuk bagi penulis sendiri yang mengikuti nobar (nonton bareng) di jalan Kesawan, City Hall, kota Medan.

 Ilustrasi nobar (nonton bareng) di jalan Kesawan, City Hall, kota Medan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)
 Ilustrasi nobar (nonton bareng) di jalan Kesawan, City Hall, kota Medan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Pasalnya, selain mental Timnas yang menurun akibat beberapa hal, seperti tidak tenangnya dalam tempo permainan, strategi yang disusun dalam permainan tidak tersistem dan rapi dimainkan, ditambah dengan drama permainan Uzbekistan yang kerap diving serta wasit Shen Yinhao asal China yang kontroversial dalam pertandingan tersebut.

Analisis Penulis dalam Pertandingan Semifinal Kemarin: Indonesia vs Uzbekistan

Dalam pertandingan semifinal antara Timnas Garuda Muda vs Uzbekistan kemarin, penulis mengamati jalannya pertandingan di babak awal, permainan Timnas Garuda masih terjaga, apik dan rapi meski kerap mendapat serangan dari para pemain Uzbekistan.

Namun memasuki babak kedua, permainan Timnas semakin menurun dan ditambahnya dengan kontroversial wasit yang memimpin jalannya pertandingan, membuat para pemain Uzbekistan, menurut analisis penulis, menggunakan kesempatan tersebut untuk bermain tidak sportif dengan memainkan diving-diving yang merugikan Timnas Garuda Muda. Diving-diving yang dimainkan pemain Uzbekistan membuahkan kartu merah bagi captain Timnas Indonesia, Rizky Ridho.

Baca juga: Bunga dan Gitar

Sebelum mendapat kartu merah dan terus-menerus mendapat gempuran serangan dari tim lawan, menurut penulis pemain Timnas masih bisa membalikkan keadaan jika mentalitas bermain kuat. Kuncinya hanya itu menurut penulis. Sebab jika diawali dengan mentalitas kuat, maka akan melahirkan permainan yang tenang dan bersinergi.

Dan ditambah dengan sisa pertambahan waktu yang begitu cukup di babak kedua, memungkinkan harapan bagi Timnas untuk menyamai skor setidaknya 1:2. Mengingat tendangan keras dan terarah dari Marselino ke gawang Uzbekistan yang sontak membuat gemuruh para suporter tanah air di tribun Abdullah bin Khalifa, Qatar maupun di Indonesia.

Hal itu membangkitkan semangat baru dan harapan, terkhusus bagi optimisme penulis pada saat pertandingan tersebut. Namun nasib berkata lain, Timnas Indonesia belum dapat merubah keadaan pertandingan tersebut dengan mentalitas itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun