Mohon tunggu...
Hapidah Rostanti
Hapidah Rostanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby menulis dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Islam dan Masalah Keilmuan Barat

2 Juni 2024   12:01 Diperbarui: 2 Juni 2024   18:59 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulis 1: Hapidah Rostanti

Penulis 2: Ahmad Wahidi S.Ag., S.Ip., M.Pd.I

(hapidahrostanti310@gmail.com)

Abstrak

Konsep ilmu pengetahuan dalam Islam memiliki keterkaitan yang erat dengan iman, aql, qalb dan taqwah. Ilmu dalam Islam tidak hanya berupa pengetahuan sistematis, tetapi juga metode keilmuan yang haq dan tidak bertentangan dengan yang haq. Dalam worldview Islam, ilmu dikaitkan dengan iman dan berorientasi pada aktivitas kemanusiaan. Islam memandang ilmu sebagai kebutuhan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup dan mengenal Tuhan. Ilmu dalam Islam dipandang sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah SWT yang berakal. Pada sisi lain, keilmuan Barat memiliki perbedaan yang signifikan dengan keilmuan Islam. Keilmuan Barat tidak melibatkan Tuhan dalam kelahiran, proses, dan arah pengembangan ilmunya. Ilmu yang dikonsepsikan dalam Barat tidak sejalan dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan. Contoh yang jelas adalah teori evolusi yang tidak diterima dalam Islam.
Dalam Islam, ilmu dipandang sebagai kebutuhan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup dan mengenal Tuhan. Ilmu dalam Islam dipandang sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah SWT yang berakal. Dalam worldview Islam, ilmu dikaitkan dengan iman dan berorientasi pada aktivitas kemanusiaan. Islam memandang ilmu sebagai kebutuhan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup dan mengenal Tuhan.
Kata Kunci : islam ilmu pengetahuan

PENDAHULUAN
Konsep ilmu pengetahuan dalam Islam menekankan pada pengetahuan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memahami ciptaan-Nya. Ilmu pengetahuan dalam Islam juga dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta memperluas pemahaman terhadap alam semesta. Sementara itu, masalah keilmuan di Barat sering kali terkait dengan pemisahan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual atau agama, yang sering menyebabkan ketidak seimbangan dalam pemahaman tentang makna dan tujuan hidup.
pemahaman tentang ilmu pengetahuan dalam Islam bukanlah sekadar kumpulan pengetahuan atau teknologi semata, melainkan merupakan bagian integral dari upaya manusia untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri, alam semesta, dan hubungannya dengan Sang Pencipta, ilmu pengetahuan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk kepentingan duniawi semata, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas spiritualitas manusia. di sisi lain, dalam sejarah keilmuan Barat, Hal ini sering  menyebabkan ketidak seimbangan dalam pemahaman tentang makna dan tujuan hidup, di mana fokus pada kemajuan teknologi dan pengetahuan dapat mengaburkan kebutuhan akan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai moral dan spiritualitas manusia. Dengan demikian, pemisahan ini seringkali menjadi sumber masalah dalam konteks keilmuan Barat.

PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu
Dalam Islam, ilmu merupakan salah satu konsep terpenting dan komprehensif. Ungkapan ini terbukti dengan adanya pengulangan kata dari ilmudalam Al Qur'an yang menempati posisi kedua setelah kata tauhid.  Al-Qur'an memberikan semangat dan anjuran berilmu, bahkan membaca, observasi,eksplorasi, dan ekspedisi ilmiah. Dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menyinggung secara langsung tentang ilmu pengetahuan, bahkan di antaranya menyebutkan secara spesifik tentang ilmu pengetahuan kontemporer; sains dan teknologi.  Dari sekian banyak ayat itu berisi anjuran untuk menuntut ilmu,membaca, melakukan observasi, eksplorasi, dan ekspedisi serta berfikir rasional ilmiah. Itu semua mengajak umat Islam untuk mengecam sikap dogmatis atau asal terima. Selain dari Al-Qur'an, banyak juga hadits Nabi yang menunjukkan keutamaan ilmu pengetahuan. Dari kalangan ulama adalah dalam susunan kitab Shahih Bukhari di mana bab tentang ilmu(kitabu-l-ilmi)  juga disandingkan secara langsung dengan bab tentang iman (kitabu-l-iman) Dari sini, dapat disimpulkan bahwa Imam Bukhari menyadari bahwa posisi ilmu berada pada urutan kedua setelah iman
Jika ditelaah, problem terpenting dalam keilmuan Barat adalah pemahaman yang keliru tentang apa itu ilmu. Mereka keliru tentang makna ilmu dan tujuan pendidikan. Ilmu dan opini disamaratakan, apa yang disepakati dan pendapat seseorang tentang sesuatu seharusnya dibedakan, tetapi sekarang disamaratakan, dianggap sebagai sebuah ilmu. Apabila ilmu itu disampaikan oleh Barat, misalnya Inggris dan Belanda, maka akan dianggap sebagai kebenaran.Padahal, ilmu tersebut banyak yang hanya berupa teori, dugaan, atau hipotesis.Disini menjadi signifikan untuk mengetahui definisi ilmu  
Definisi itu bersifat universal dan menghimpun inti dari  suatu objek ilmu pengetahuan. Pemikir Islam tradisional dahulu dan sekarang membagi definisi dalam dua kategori. Kategori pertama disebut hadd, yaitu definisi yang menspesifikasikan ciri-ciri utama yang membedakan objek yang didefinisikan dari objek lainnya, seperti manusia adalah hewan yang berfikir (hayawan natiqal DMasalah keilmuan Barat mencakup berbagai pertanyaan dan dilema yang muncul dalam perkembangan pengetahuan di dunia Barat. Ini termasuk isu-isu seperti hubungan antara agama dan sains, konflik antara rasionalisme dan empirisme, serta perdebatan tentang metodologi ilmiah dan etika penelitian. Terkadang, masalah keilmuan Barat juga mencakup pertanyaan tentang peran teknologi dalam masyarakat dan dampaknya terhadap kebebasan individu dan nilai-nilai budaya dan Kategori definisi kedua disebut rasm, yang bersifat menerangkan ciri-ciri utama, bukan inti, suatu objek, seperti manusia adalah hewan yang tertawa. Jika dalam kategori definisi yang pertama manusia dipisahkan dari hewan lain, definisi yang kedua pula menerangkan salah satu aspek dari manusia.Umat Islam sejak dulu, menyadari bahwa mendefinisikan ilmu secara haddadalah mustahil. Sebab ilmu merupakan sesuatu yang tidak terbatas ( limitless ) dan karenanya tidak memiliki ciri-ciri spesifik dan perbedaan khusus yang dapat dipisahkan dari bagian genus. Tambahan pula, pemahaman tentang istilah ilmu  selalu diukur oleh pengetahuan seseorang tentang ilmu sebagai sesuatu yang sudah jelas baginya, sebab setiap orang dewasa yang berakal sehat mengetahui keberadaan dirinya. Disebabkan ilmu merupakan salah satu sifat terpenting manusia, ini dengan sendirinya menolak keperluan deskripsi yang lebih spesifik tentang hakikat ilmu pengetahuan.

B. KEILMUAN BARAT

Di Barat muncul kelompok anti ilmu atau yang lebih dikenal dengan sophist sebagai sebuah istilah dan kelompok memang sudah berakhir ketika barat berada pada zaman kegelapan akan tetapi semua orang mendasari pemikiran kelompok ini dapat ditemukan pula pada pemikiran para filosof Barat dari zaman klasik hingga sekarang hal tersebut beralasan karena terdapat keserasian dan kesinambungan pemikiran antara mereka yang telah dijadikan referensi utama pemikiran barat secara global dengan demikian pemikiran stokis seperti ini memang memiliki perasaan peranan dan pengaruh yang cukup besar bagi tubuh tumbuhnya peradaban barat secara umum dan termasuk di dalamnya westernisasi ilmu pengetahuan komputer Porer
Pada masa kegelapan Eropa dominasi gereja sangat kuat termasuk doktrik.doktrik yang berkaitan dengan Tuhan dan alam pemahaman yang bertentangan dengan itu dianggap sebagai penentangan terhadap gereja dan agama jadi kebenaran agama dan scientific adalah hal yang dikotomis dan tidak saling menga it di sini seringkali satu pihak berusaha menjatuhkan dan menindas yang lain sebagaimana sejarah mencatat penindasan gereja terhadap filsuf dan saintis tradisi seperti ini sangat berperan aktif dalam membangun kokohnya sekularisme atau westernisasi Barat modern akal yang dulu di anak tirikan oleh keimanan dan doktrin gereja yang problematika secara historis maupun kandungannya menjadi di nomor Satukan ajaran agama semakin terpinggirkan dan tidak bisa lagi dikaitkan dengan ilmu pengetahuan sebagaimana di zaman pertengahan dan dari sinilah problem keilmuan di barat mencapai titik kompleksnya
Masalah keilmuan Barat mencakup berbagai pertanyaan dan dilema yang muncul dalam perkembangan pengetahuan di dunia Barat. Ini termasuk isu-isu seperti hubungan antara agama dan sains, konflik antara rasionalisme dan empirisme, serta perdebatan tentang metodologi ilmiah dan etika penelitian. Terkadang, masalah keilmuan Barat juga mencakup pertanyaan tentang peran teknologi dalam masyarakat dan dampaknya terhadap kebebasan individu dan nilai-nilai budaya.

 Masalah keilmuan Barat dapat dilihat dari beberapa aspek:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun