Mahasiswa KKN-Tematik Universitas Andalas (Unand) Nagari Buo melakukan pembenahan pada TOGA di keenam jorong yang ada di Nagari Buo, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar. Keenam jorong tersebut adalah Jorong Ustano, Jorong Kampung Baru, Jorong Batang Buo, Jorong Imam Bonjol, Jorong Jati Tunggal, dan Jorong Kampung Tangah.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) meripakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman obat. Namun, di Nagari Buo, program TOGA masih belum berjalan dengan optimal, bahkan di beberapa jorong benar-benar memerlukan pembenahan total.
Setelah diskusi antara mahasiswa KKN-Tematik Unand dan perangkat Nagari Buo dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, disusunlah program untuk menghidupkan kembali TOGA di Nagari Buo. Berikut beberapa langkah yang dilakukan untuk pembenahan TOGA di setiap jorong yang ada di Nagari Buo:
1. Melakukan Survey Lokasi Setiap TOGA yang Akan Dilakukan Pembenahan
Setelah mendapat persetujuan dari perangkat Nagari Buo terkait program untuk menghidupkan kembali TOGA yang ada di Nagari Buo, mahasiswa KKN melakukan survey lokasi ke setiap titik TOGA yang akan dilakukan pembenahan. Untuk TOGA yang akan dilakukan pembenahan hanya satu TOGA permasing-masing jorongnya. Hal ini dikarenakan pada setiap jorong terdapat lebih dari satu TOGA. Sesuai dengan ketentuan jika satu buah TOGA diperuntukan untuk 20 keluarga, sedangkan setiap jorong di Nagari Buo terdapat lebih dari 20 keluarga.
Survey lokasi dilakukan untuk menilai apa saja yang akan dilakukan saat pelaksanaan gotong royong nantinya. Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk memperkirakan apa saja peralatan dan keperluan yang akan dibutuhkan saat proses pembenahan nantinya.
2. Berdiskusi Langsung dengan Setiap Kepala Jorong Terkait Pelaksanaan Pembenahan
Setelah survey lokasi dilakukan diskusi dengan kepala jorong yang bersangkutan. Diskusi ini penting untuk menentukan waktu terbaik pelaksanaan gotong royong agar efektif dan efisien. Dengan penyampaian kepada kepala jorong diharapkan agar setiap kepala jorong dapat mengkoordinasikan warga jorongnya untuk ikut melakukan gotong royong pembenahan TOGA.
3. Melakukan Gotong Royong Pembenahan TOGAÂ
Setelah segala kegiatan prapelaksanaan tersebut, barulah pada tanggal 27 Januari 2024 dilakukan gotong royong yang pertama di Jorong Ustano dan ditutup dengan gotong royong terakhir di Jorong Jati Tunggal pada tanggal 4 Februari 2024. Dimana pelaksanaannya difokuskan satu jorong dalam satu hari agar kegiatan pembenahan lebih optimal dan terkoordinasi dengan maksimal.Â
Â
Manfaat Pembenahan TOGA
- Meningkatkan kesadaran tentang manfaat TOGA
- Meningkatkan minat masyarakat untuk menanam dan memanfaatkan TOGA
- Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan ringan
- Terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan asri di Nagari Buo
KesimpulanÂ
Upaya pembenahan TOGA yang dilakukan mahasiswa KKN-Tematik Unand di Nagari Buo menunjukkan peran aktif mahasiswa dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program pemberdayaan TOGA. Dengan dilakukan pembenahan untuk satu TOGA di setiap jorong yang ada di Nagari Buo, mahasiswa KKN berharap para warga Nagari Buo menjadi termotivasi untuk melanjutkan pembenahan TOGA yang lain di setiap jorong.
Karena permasalahan pada TOGA sebelumnya adalah kurang pemeliharaan, mahasiswa KKN juga mengharapkan agar para keluarga yang tinggal di sekitar TOGA tersebut melakukan pemeliharaan dan perawatan jangka panjang untuk TOGA tersebut. Hal ini betujuan agar TOGA yang sudah dihidupkan kembali melalui program ini tidak terbengkalai lagi seperti sebelumnya. Mungkin dalam pelaksanaannya bisa dilakukan piket mingguan perkeluarga ataupun regulasi lain yang bisa menjaga setiap TOGA tetap hidup.
Penulis: Ariza Maulini W
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H