Mohon tunggu...
Hany Zuyyina L
Hany Zuyyina L Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bahagiakan Masa Tua dengan Cerdas Mengelola Keuangan

10 Juni 2018   08:26 Diperbarui: 10 Juni 2018   09:00 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebahagiaan merupakan keadaan psikologis yang ditandai dengan tingginya kepuasan hidup, dengan efek positif seperti senang, puas, dan bangga, serta rendahnya efek negatif seperti rasa kecewa, cemas, dan takut (Chandra 2015).

Hidup bahagia bagi sebagian orang dinilai dari kecukupan fisik dan psikis. Pada kecukupan fisik, yaitu kondisi terpenuhi nya kebutuhan sandang pangan papan dalam hidupnya. Dalam KBBI, kebahagiaan juga diartikan kesenangan dan ketenteraman hidup (lahir dan batin).

Mungkin peribahasa "Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk Surga" sering kali kita dengar. Namun jika masa tua tidak dipersiapkan sejak usia muda, apakah capaian kekayaan yang dinilai berdasarkan jumlah harta benda dapat kita miliki dengan mudah.

Hidup bahagia di masa tua, tentunya merupakan impian bagi setiap orang. Walaupun tidak selama nya bahagia di usia senja dimaknai dengan berdiam diri dan hanya menikmati sisa usia bersama keluarga. Karena bagi sebagian orang ada juga kebahagiaan yang dirasa ketika di usia tidak produktif ia masih bisa bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Tak jarang kita lihat jabatan tertinggi berbagai perusahaan ternama masih dipegang oleh para orang tua bahkan lansia.

Jeff Bezos, Bill Gates, Warren Buffett, dan Bernard Arnault di usianya yang sudah tidak muda pun masih menangkring di jajaran atas orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes. Jika dilihat kebelakang sudah pastinya kesuksesan yang mereka dapat saat ini merupakan buah hasil usaha mereka di masa muda.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi orang ketika memasuki usia senja. Faktor penyebab nya antara lain karena kurangnya kecerdasan dalam mengelola finansial sejak muda.

Pasalnya kecerdasan mengelola finansial mutlak dimiliki oleh setiap orang. Muda, tua, kaya, miskin semua harus memiliki kemampuan mengelola keuangan nya sendiri.

Menurut Budi Raharjo (Senior Partner - OneShildt Financial Planning), dalam mengelola keuangan, kita harus memiliki 5 kecerdasan, yaitu

1. Kecerdasan Menghasilkan Uang

Menghasilkan uang disini dapat berupa penghasilan aktif dan penghasilan pasif. Penghasilan aktif yaitu uang yang didapat dari hasil kerja kita, sedangkan penghasilan pasif yaitu uang yang didapat dari bukan hasil kerja, misal dari sewa kontrakan, dari bunga bank, dari hasil investasi, dsb.

2. Kecerdasan Mengalokasikan Uang


Setiap orang harus memiliki rencana keuangan maupun catatan keuangan. Dalam rencana keuangan biasakan untuk memisahkan uang yang kita miliki untuk berbagai keperluan hidup, misal untuk makan, biaya tempat tinggal, biaya pendidikan anak, cicilan, rekreasi, ibadah, transportasi, hingga tabungan untuk menikah, dana darurat dan tabungan masa tua.

Untuk pemenuhan kebutuhan hidup, sebisa mungkin lakukan seleksi skala prioritas, penting mendesak - tidak penting mendesak - penting tidak mendesak - tidak penting tidak mendesak. Jangan sampai kita mengabaikan kebutuhan yang penting untuk kebutuhan yang tidak penting. Dalam hal ini kemampuan untuk self control juga sangat diperlukan, karena terkadang akibat gengsi dan gaya hidup ikut-ikutan semuanya bisa jadi berantakan.

Jangan sampai kita mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Apalagi jika harus sampai mengutang atau menggunakan cicilan. Saran dari Budi Raharjo, "jika penghasilanmu masih sama dengan atau lebih kecil dengan UMP (Upah Minimum Provinsi) jangan gunakan cicilan. Karena hal tersebut bisa mencekik keuanganmu kemudian hari".

Salah satu kebutuhan penting mendesak adalah menabung untuk dana darurat. Karena kejadian buruk bisa terjadi kapan saja kepada siapa saja. Berbagai ahli finansial menyarankan untuk menabung dana darurat sebesar minimal 3 bulan penghasilan dan normalnya 6 bulan penghasilan.

Biasakan diri untuk hidup hemat. Jika sejak dulu kita mengenal istilah hemat pangkal kaya, pada dasarnya hemat disini adalah pandai dalam mengelola keuangan. Terkadang melakukan penundaan kepuasan saat ini dapat memberikan manfaat lebih di masa datang. 

Misal seseorang yang memiliki uang 1juta saat ini untuk membeli hp, ia bisa memilih membelanjakan uangnya saat ini dan membeli hp seharga 1juta, atau ia menabung atau menginvestasikan uangnya hingga 3 bulan ke depan lalu membeli hp dengan harga lebih mahal dan pastinya spesifikasi nya lebih bagus ketimbang hp seharga 1juta.

Masa tua juga merupakan hal penting yang perlu direncanakan. Walaupun kebanyakan orang membayangkan pada saat tua kebutuhan hidup akan berkurang, nyatanya justru bertambah. Bertambah ketika gangguan fisik mulai berdatangan seiring bertambahnya usia, seperti penyakit dan berkurang nya kemampuan untuk bekerja. Dengan kata lain, bisa saja pendapatan kita berkurang atau bahkan berhenti total. 

Jika hanya mengharapkan kecukupan pemenuhan hidup dari uang pensiun, berdasarkan riset hanya akan cukup membiayai hidup kita hingga 3 bulan kedepan. Sehingga tabungan masa tua juga merupakan hal penting yang harus miliki. Berdasarkan ahli, normal nya usia 25 tahun harus mulai menabung 11% dari penghasilannya untuk masa tua, dan semakin besar jumlah nya dengan semakin tuanya usia.

Selain perencanaan keuangan, penting juga bagi kita untuk melakukan pencatatan keuangan cash-flow. Gunakan catatan cash-flow untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan kedepannya. Jadi ngga hanya asal catat ya. Misal bulan ini, anggaran biaya makan kita melebihi dari yang direncanakan, maka kita harus tahu penyebab nya apa, jika penyebab nya adalah karena terlalu sering makan diluar, maka sebisa mungkin bulan depan kita harus biasakan memasak dan makan di rumah.

Tanpa adanya perencanaan dan pencatatan bisa jadi saat akhir bulan kita baru tahu, kalau uang di dompet hanya bersisa beberapa ribu.

3. Kecerdasan Mengembangkan Uang


Mengembangkan uang disini maksudnya adalah meningkatkan kekayaan kita dengan melakukan kegiatan diluar pekerjaan. Misal dengan berinvestasi, deposito, saham, hingga bermain dalam pasar uang.

Dalam berinvestasi kita juga perlu mencari tahu informasi secara lengkap mulai dari keuntungan hingga resiko investasi yang ditawarkan. Jangan sampai kita hanya tergiur karena ikut-ikutan, karena

Investasi paling baik adalah investasi yang kita pahami. Sebelum berinvestasi, wajib bagi kita untuk mengenali jenis portofolio diri kita, apakah termasuk yang Konservatif : menjaga nilai uangnya tetap utuh, atau mungkin Moderat : berani terhadap resiko untuk mendapat keuntungan lebih.

4. Kecerdasan Melindungi Uang

Yang dapat kita lakukan untuk melindungi uang kita adalah dengan asuransi, baik asuransi jiwa, kesehatan, maupun asuransi kekayaan seperti rumah, tanah, dsb.

Dengan asuransi sebenarnya kita tengah berupaya untuk mengurangi resiko kerugian di masa datang sejak sekarang.

5. Kecerdasan Mencari Informasi

Dan ketika kita hidup di zaman dengan berbagai kecanggihan teknologi sudah sepatutnya kita memanfaatkan peran teknologi untuk mencari sebanyak-banyaknya Informasi terkait pengelolaan finansial yang baik. Sudah banyak tips-tips menarik dan mudah dilakukan untuk mengelola finansial yang dapat kita akses melalui internet.

Salah satu kemudahan dalam mengelola keuangan juga ditawarkan oleh lembaga keuangan seperti Bank Danamon. Saat ini Bank Danamon memiliki aplikasi bank tabungan yang dapat kamu akses mulai dari registrasi hingga transaksi. Kemudahan yang ditawarkan D-Bank yaitu kita tidak perlu datang langsung ke Bank untuk memiliki rekening di Danamon.

tangkapan layar
tangkapan layar
Pengelolaan keuangan dapat kita lakukan melalui D-Save. Tabungan D-Save adalah salah satu produk tabungan dalam mata uang Rupiah (Rp)  yang dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk ("Bank Danamon") yang diperuntukkan khusus bagi nasabah Perorangan yang dilengkapi dengan fitur multiple sub-account, dimana nasabah dapat menyisihkan dananya pada rekening tambahan untuk berbagai keperluan sesuai kebutuhan finansial nasabah.

#SaatnyaDBank #SaatnyaPegangKendali

Pasalnya untuk mengelola keuangan pribadi terkadang tidak mudah. Butuh banyak tools untuk melakukan perencanaan dan pencatatan keuangan. Namun, dengan adanya D-Bank D-Savesemua kebutuhan pengelolaan keuangan ditawarkan dalam bentuk yang efisien dalam genggaman dan mudah digunakan. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk menunda untuk mempersiapkan hari tua kita.

Keuntungan Danamon D-Save :

  • Kemudahan bagi nasabah untuk melakukan pembukaan multiple sub-account (D-save Plus) dalam mengatur kebutuhan pengeluaran bulanan seperti kebutuhan financial jangka panjang.
  • Memberikan kebebasan bagi nasabah dalam mengatur kebutuhan menabung secara bulan/mingguan untuk mencapai tujuan financial nasabah.
  • Suku bunga yang cukup tinggi (up to 4.00% p.a)  untuk jumlah saldo tabungan yang relatif rendah (melalui D-save Plus).
  • Gratis biaya tarik tunai melalui jaringan ATM BERSAMA/ALTO dan PRIMA  tanpa ada syarat minimum balance yang harus dimaintain.
  • Gratis biaya transfer online antar bank tanpa ada syarat minimum balance yang harus dimaintain.
  • Bebas biaya admin bulan dan bebas biaya  pinalti saldo di bawah minimum.
  • Proses pembukaan rekening tabungan D-Save dan D-Save PLUS kapan saja dan dimana saja tanpa harus datang ke cabang melalui aplikasi mobile banking Danamon yaitu D-BANK.
  • Layanan/Keluhan 24 Jam (Hello Danamon  1-500-090).

Kalau kita sudah punya rekening D-Bank mempersiapkan hari tua akan semakin mudah. Pasalnya dengan adanya fasilitas multiple sub-account kita bisa langsung mengalokasikan uang untuk berbagai jenis tabungan kita. 

"It is never too late to learn." -- Malcolm Forbes

So, tunggu apalagi? Yuks nabung di Danamon sekarang.

#SaatnyaDBank #SaatnyaPegangKendali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun