Mohon tunggu...
Hany Zuyyina L
Hany Zuyyina L Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Rasanya Naik Kol Parungkuda-Kalapanunggal

5 Juni 2018   17:38 Diperbarui: 5 Juni 2018   17:38 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yg sudah pernah ke Parungkuda? Kalau ke Kec. Kalapanunggal? 

Bagi yang pernah, pastinya ngga asing lagi sama yg namanya "kol". Kol jenis sayur? Bukan, ini bukan nama jenis sayur. Melainkan sebuah angkutan umum mirip angkot namun pintunya tertutup. Panggilan kol sebenarnya berasal dari kata "Colt" yaitu type mobil lama keluaran Mitsubishi. Jenis Mitsubishi Colt L300 yang biasanya dijadikan kol Parungkuda-Kalapanunggal ini.

Kalo pada angkot biasa pintunya terbuka dan bisa buat orang "nangkel" atau bergantungan di pintu. Pada kol tidak bisa, karena pintunya selalu tertutup.

Kalo naik kol yang pertama harus kamu siapkan adalah mental, kedua kantong plastik buat muntah, dan kalo ada tolak a*gin silahkan diminum.

Pasalnya naik mobil ini kamu akan diajak bermain roller coaster di jalanan. Kontur perbukitan di daerah Sukabumi menjadi rel bagi kol ini. Belum lagi jalan daerah pegunungan yang berkelok-kelok ditambah isi mobil yang penuh dengan orang (depan 3 sama sopir, tengah pertama 4, tengah kedua 5, tengah ketiga atau paling belakang 5, jadi total memuat 17 orang).

Kalo pertama kali naik, pasti kamu akan merasakan gejolak perut sambil berhasrat ingin mu*tah.

Kalo udah gitu, lebih baik bersandar pada kursi dan coba pejamkan mata agar sampai ke dunia mimpi. Kalo masih mual, silahkan minum antimo atau tolak a*gin.

Kalo ditanya berapa kecepatan nya. Mungkin diatas 100km/jam ya. Saking cepetnya perjalanan 16km Parungkuda-Kalapanunggal bisa ditempuh kurang lebih 40 menit. Padahal jalanan nya ngga terlalu lebar ditambah itu jadi jalan utama lalu lintas truk proyek yang ada di atas.

Saya percaya sih si Babang kol nya udah pasti merupakan jawara kampung. Udah hafal setiap lekuk jalanan. Tapi tetep aja, pas lagi "papasan" sama truk di depan bikin merinding dan istighfar berkali-kali dalam hati.

Mungkin kalo lagi di sirkuit balap dengan mobil balap sungguhan ngga bakalan bikin kamu jantungan ya. Tapi ini, sesungguhnya mobil yg digunakan dapat dikatakan rusak alias tidak layak. Karena mobil tua, bagian besi kerangka mobilnya sudah banyak yg keropos. Pintunya pun hanya bisa dibuka dari luar karena rusak dibagian dalamnya. Saya ngga yakin kol ini sudah lulus uji KIR atau belum.

Kewajiban melakukan uji KIR sudah diatur di UU No. 22 tahun 2009tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan diatur lebih dalam melalui produk turunnya yakni Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 133/2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, yang mengatur kewajiban uji kir setiap enam bulan. Sanksi yang diberikan bisa peringatan sampai pencabutan izin yang diatur dalam UU No 22 tahun 2009.

Kalo udah gitu, saya juga kurang tahu harus bagaimana.

Sebenernya naik kol itu rasanya, ngeri-ngeri seru. Sama kaya naik wahana Roller coaster di Dufan. Tapi kalo ngga kuat ya paling-paling mu*tah.

6 Bulan kerja di daerah sana, buat saya udah terbiasa naik kol. Karena walaupun jelek dan bikin jantungan, kol merupakan satu-satunya transportasi umum yang paling murah di Kalapanunggal. Karena kalau naik ojek bisa sampai 50rb, sedangkan naik kol cukup dengan 10rb.

Ngga selamanya laju kol itu cepet. Kol akan berjalan lama banget alias lelet ketika penumpangnya masih sedikit. Mungkin masih lebih cepet orang yang jalan kaki, saking lamanya. Wajar sih si Babang nya jalan lama sambil nengok kanan-kiri, siapa tau ada calon penumpang di dalam gang. 

Ya kalo pas lagi buru-buru sih emang kesel naik kol yg jalannya lama. Tapi balik lagi deh, berapa sih ongkos yg kamu keluarkan? Kalo mau disuruh cepetan Babang nya mending bayar untuk 2 orang. Karena kasian si Babang kalo narik dengan jarak sejauh itu dengan penumpang yg hanya 1-2 orang. Kayanya buat bahan bakar juga ngga ke beli deh.

Jadi rasanya naik Kol Parungkuda-Kalapanunggal itu...

Silahkan kalian coba rasakan sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun