Guru dan Media Internet

Pada situasi yang mengkhawatirkan dikarenakan merebaknya COVID-19 di beberapa daerah di Indonesia, berdampak pada kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan di rumah masing-masing.

Hal ini terjadi karena adanya himbauan dari pemerintah untuk membatasi diri dalam berkontak fisik (phisycal distancing) dengan individu lain guna meminimalisir penyebaran COVID-19 yang mampu menular dari cairan yang terdapat pada tubuh suatu individu.

Guru dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator harus menemukan media alternatif agar kegiatan pembelajaran dapat tetap berlangsung. Internet bak angin segar datang menyapa sebagai media pembelajaran yang tak terbatas ruang dan waktu.

Dengan menggunakan media internet, memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran daring secara Webcourse; di mana semua bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet.

Internet adalah jaringan global yang dapat menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan dengan komputer pribadi yang memungkinkan setiap komputer dapat berkomunikasi satu sama lain (Sanjaya:2012). 

Jaringan ini yang awalnya diciptakan untuk mendukung suatu keperluan penelitian militer Amerika Serikat yaitu Advanced Research Project Agency(ARPA) dan selanjutnya berkembang menjadi jaringan yang juga digunakan sebagai keperluan penelitian Perguruan Tinggi.

Dalam membimbing siswa menggunakan media internet, guru haruslah mampu memanfaatkan dan memberdayakan fasilitas yang ada di internet untuk kemajuan pribadi siswa menjadi lebih baik.

Siswa dibekali dengan pengertian kesadaran untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pribadinya dengan pembelajaran menggunakan internet sebagai sumber informasi.

Pembekalan kepada siswa diberikan guna meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan media internet itu sendiri  sehingga guru dan siswa dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. (8/4/2020)