Sebuah ide dapat kita terima dan kita peroleh, yaitu dengan kita sebagai manusia bisa melakukan sebuah tindakan dengan berbagi ide yang kita punya dengan orang lain sehingga dapat membangun komunitas yang berdasarkan pada ide-ide yang sama atau memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini, ide juga dapat menjadi sarana untuk membangun hubungan sosial dan memperluas pengaruh seseorang dalam masyarakat.
Namun, pada kenyataannya manusia masih dapat mengalami kesulitan dalam menghasilkan ide-ide baru, terutama ketika terjebak dalam pola pikir yang kaku atau terhambat oleh perasaan takut atau kurang percaya diri. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan untuk berpikir kreatif dan mengembangkan perspektif yang baru dan inovatif.
Dalam kesimpulannya, seorang manusia memiliki hal istimewa yang sudah ada sejak manusia itu lahir yaitu diberikannya oleh sang maha kuasa sebuah organ yang bisa membuat manusia dapat di bedakan dengan makhluk lainnya yakni adanya sebuah otak.
Dengan adanya sebuah otak manusia mendapat sesuatu yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yaitu sebuah pemikiran. Pemikiran dalam seorang manusia tentu berbeda dengan pemikiran dengan makhluk lain dikarenakan manusia dengan otaknya dapat mendapatkan hal-hal yang luar biasa di dalamnya. Seperti akal, pikiran dan sebuah ide.
Dengan adanya sebuah ide, manusia bisa menjadi makhluk yang terdepan dibanding makhluk yang lainnya, sebab dengan idelah manusia mendapatkan perkembangan yang sangat pesat dalam segala hal. Perkembangan tersebut tidak lepas dari adanya sebuah kreativitas yang dilakukan olehnya, dengan berpikir kreatif manusia dapat memunculkan suatu ide mengenai berbagai macam hal. Dalam hal inilah yang menjadikan sebuah ide sebagai unsur yang tidak bisa lepas dari manusia.
REFERENSI
Admin. (2022, Maret 5). Memunculkan Ide Kreatif dalam Diri. Retrieved from Pusat Jurnal Ilmiah Universitas Medan Area: https://pji.uma.ac.id/index.php/2022/03/05/memunculkan-ide-kreatif-dalam-diri/
Ali, S. N. (2019). Jurnal Analisis. Analisis Pengaruh Konten Negatif Internet terhadap Fungsi Prefontal Cortex pada Usia 18-19 Tahun, 2-4.
Craft, A., Jeffrey, B., & Liebling, M. (2001). Cretivity in Education. In M. A. Boden, Creativity And Pedagogy (pp. 95-102). London: British Library Cataloguing-in-Publication Data.
Mardhiyana, D., & Sejati, E. O. (2016). Pendidikan Matematika. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Rasa Ingin Tahu Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah, 678-680.
Mulyana, A. (2022, Juni 24). Creative and Innovative Thingking. Retrieved from Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur: https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/artikel/creative-and-innovative-thinking-agus-mulyana