Mohon tunggu...
Hany Kurnia
Hany Kurnia Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala Sekolah di TK PGRI Mojokerto. Saya menempuh pendidikan tingkat Sarjana di Universitas Terbuka dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini. Kemudian pada tahun 2019 melanjutkan studi di UMS dengan jurusan Magister Psikologi. Saya sangat tertarik pada dunia menulis, wisata kuliner dan musik.

Menjangkau batas dunia dengan tulisan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 : Paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA

3 Mei 2024   19:55 Diperbarui: 4 Mei 2024   06:29 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA (Sumber gambar : dokumen pribadi)

Bagaimana langkah konkrit dalam mewujudkan sebuah visi sekolah?

Mungkin pertanyaan ini pernah muncul dalam benak Bapak/ Ibu Guru ketika membaca sebuah visi yang tertulis jelas dan dipajang di kantor Guru atau di ruang tamu utama Sekolah agar semua bisa membacanya. Dalam tulisan kali ini saya akan memaparkan hasil pemikiran saya tentang bagaimana merancang manajemen perubahan melalui paradigma Inkuiri Apresiatif dan contoh membuat pertanyaan serta daftar tindakan BAGJA sebagai tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3 Pendidikan Guru Penggerak.

Visi adalah rangkaian kata yang menggambarkan cita-cita, harapan, dan gagasan sebuah lembaga di masa depan. Di Sekolah Visi dirumuskan sebagai hasil pemikiran bersama yang melibatkan berbagai pihak yaitu Kepala Sekolah, Guru, komite dan pemangku kebijakan (Yayasan di Sekolah Swasta). Dalam mewujudkan visi sekolah yang merupakan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan sebuah aksi nyata yang di dahului dengan sebuah rancangan perubahan. Rancangan disusun berdasarkan alur yang sistematis dengan menggunakan sebuah pendekatan atau paradigma tertentu.

Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. Nilai positif berupa pencapaian dan kekuatan yang dimiliki oleh lembaga harus digali terlebih dahulu sebelum dilakukan langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana perubahan. Inkuiri Apresiatif pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider & Whitney, 2005; Noble & McGrath, 2016). Pendekatan ini meliputi langkah-langkah yang harus dilaksanakan yaitu Discover-Dream-Design-Deliver. Yang kemudian dalam praktiknya langkah Discover di bagi menjadi Define dan Discover.

Dengan mengadaptasi paradigma IA, maka dibuat rencana perubahan yang merupakan akronim dari kata dalam bahasa Indonesia yaitu BAGJA. Tahapan BAGJA yaitu dimulai dari Buat pertanyaan utama (Define), tahap kedua Ambil pelajaran (Discover), tahap ketiga Gali mimpi (Dream), tahap keempat Jabarkan Rencana (Design), dan tahap kelima yaitu Atur eksekusi (Deliver). Dalam menerapkan perubahan sesuai visi yang telah dirumuskan maka yang harus dilakukan adalah mengikuti langkah-langkah dalam tahapan BAGJA.

Berikut adalah alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif :

1. Merumuskan visi yang ingin dicapai

2. Membuat pernyataan prakarsa perubahan

3. Menyusun langkah perubahan menggunakan BAGJA

 

Alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA (Sumber gambar : dokumen pribadi)
Alur berpikir dalam mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif BAGJA (Sumber gambar : dokumen pribadi)

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar diatas bahwa visi dan pernyataan prakarsa perubahan telah dibuat. Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana perubahan menggunakan BAGJA.

Dalam BAGJA kita harus membuat pertanyaan dan daftar tindakan/penyelidikan. Berikut adalah contoh pertanyaan dan daftar tindakan berdasarkan pernyataan prakarsa perubahan yang telah saya buat :

1. B - Buat Pertanyaan Utama (Define)

Pertanyaan :

  • Apa yang harus saya lakukan untuk meningkatkan kemandirian peserta didik PAUD melalui kegiatan bermain peran ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun