Mohon tunggu...
Hany Jufri
Hany Jufri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

LITERATURE ENTHUSIAST

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Anggap Diri Kita Sebagai Orang Lain?

18 Agustus 2015   13:48 Diperbarui: 18 Agustus 2015   13:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mungkin kita anggap diri kita sebagai orang lain? Saya pun menanyakan hal yang sama setelah membaca judul diatas tapi ternyata memang benar adanya. Saya pribadi suka nonton video tentang kebiasaan (habbit/behavior) atau bahkan masalah psikologi pada manusia. Jika kalian juga suka cari video seperti itu, mungkin kalian juga akan tertarik pada research yang dilakukan prudential. Video campaign ini berjudul Brain Is To Blame yang berisi 4 episodes, tapi saya ingin mengulas video pertama yang judulnya Your Future Self.

Didalam video ini ada seorang ahli psikologi social Adam Alter yang mendatangi orang-orang dipinggir jalan sambil menanyakan pertanyaan simple, maukah kamu memberiku uang untuk hari tuaku? Dan kita pasti tidak kaget ketika jawaban yang diberikan adalah tidak mungkin, kau gila kenapa aku harus memberima satu dolar?

Memang benar, tidak ada orang yang mau memberi uang kepada seorang yang kita tidak kenal dan ternyata hal ini yang terjadi pada kita saat ini ketika kita ingin menabung untuk uang pensiun kita sendiri.

Kenapa?

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa kita memikirkan diri kita dimasa tua sebagai orang lain. Didalam otak kita, ada bagian yang disebut Medial Prefrontal Cortex dimana bagian ini akan menyala atau aktif ketika kita memikirkan diri kita saat ini, namun saat kita memikirkan orang lain yang tidak kita kenal maka bagian MPC ini akan melemah atau redup. Hal itu juga terjadi ketika kita memikirkan masa tua kita. Yang artinya adalah kita anggap diri kita sebagai orang lain.

Masalahnya sekarang adalah, bagaimana kita bisa menghubungkan masa tua kita agar lebih nyata?

Adam Alter mencari 12 orang yang dipilih secara acak dan juga seorang ahli hipnoterapi Ed Regensburg yang akan membuat 12 orang ini merasa mereka sudah pensiun dengan hipnotis. Awalnya 12 orang ini dibawa keruangan relaksasi setelah itu mereka diberikan gambaran-gambaran serial tentang pensiunan mereka lalu satu jam kemudian mereka bangun dengan keadaan sudah pensiun. Ketika ditanyakan bagaimana keadaan mereka ketika pensiun? Ada yang menjawab, saya menyedihkan. Karena mereka melihat diri mereka secara nyata.

Jika kita memulai hanya dengan memikirkan diri kita pada masa tua, apakah itu bisa mengubah kita pada saat ini?

3/4 dari peserta penelitian ini mengatakan akan menabung dan sisanya bahkan menabung 2x lebih  banyak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun