: senja ke seratus
masih menayang
bukan tentang hirukpikukmu
ini tentang aroma tubuhnya
mengalahkan kecut puluhan raga
saat ia mengecup basah
: ucapan selamat tinggal yang tertahan bersama wanginya
bukan tentang sirine
penghantar pergimu tanda segera berlalu
bersama nafas cintaku yang ia lumat dalam
menyatu dengan jiwanya
saat lambaian tangan memaku
ini tentang jerit hati
: janji kan kembali tak sempat terlontar terbenam bunyimu
hantarkan dia kembali ke kotaku...
kepada kereta ekonomi Malang - Jakarta
yang tlah merebut kekasih yang tak sempat kumiliki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H