Mohon tunggu...
Hany Alia Rosyida
Hany Alia Rosyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 21107030102

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Soto Ceker Warung Hijau Bawah Jembatan Kretek, Hidupkan Asa di Tengah Pandemi

5 April 2022   17:13 Diperbarui: 5 April 2022   17:15 1849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dengan salah satu perintis Warung HIjau, Raka Pradewa (dokpri)

Menyantap soto panas di pagi hari nampaknya sungguh nikmat sekali, apalagi dengan sensasi tersendiri, siapa sangka di daerah mendekati pesisir selatan parangtritis ada spot warung soto unik. Dimana kita dapat menikmati soto dengan melihat pemandangan apik sungai opak di "warung hijau pinggir kali". Pemberian nama "warung hijau" pada warung ini sebab awal mula dibangun memang bercat hijau.

Di dirikannya warung ini pada tahun 2021, bermula dari ide sebuah keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai seorang supir, di daerah Gadingharjo, Kretek, Bantul. Kesulitan karena efek pandemi diberlakukannya ppkm (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia) dimana job sepi serta transportasi dan angkutan umum banyak dibatasi. Seperti yang dituturkan Rakha salah satu perintis warung ini "dulu covid ada ppkm keluarga saya mayoritas supir, kakak saya sopir, saya sendiri juga sopir, susah kan mbak, akhirnya coba buat angkringan". Rupanya sejarah awal warung soto ini dulunya adalah angkringan. Kebetulan karena salah satu dari anggota keluarga tersebut pandai memasak, sehingga merambah untuk siangnya menjajakan soto, dan di malam hari menjajakan nasi goreng & bakmi.

Pada awal pertengahan sedang merintis, tak disangka ada yang memviralkan warung ini, pada beberapa platform sosial media, sehingga jadi terkenal dengan soto cekernya. Akhirnya perlahan menu angkringan, nasi goreng, bakmi dihapus dan ditiadakan lagi. Selanjutnya berfokus pada soto saja.

Bagi kedengaran sebagian orang ini dapat dikatakan asik, karena tidak semua konsep warung terutama warung soto seperti ini. Dengan tatanan yang sederhana tetapi rapih dilengkapi dengan meja-meja kecil lesehan beserta karpet yang digelar, dan beberapa meja cukup dengan kursi dari bambu menambah kesan tersendiri untuk menyantap soto panas disini.

Buka setiap hari di pukul 7 pagi bahkan jika hari minggu buka lebih awal pukul setengah 7 pagi. Ramai di hari-hari weekend, sabtu dan minggu. Di hari-hari biasa mampu menghabiskan sekitar 50-60 mangkok, dan di hari sabtu dan minggu mampu menghabiskan hingga 100 mangkok. Sehingga produksi soto di hari-hari weekend lebih banyak, persis seperti pengakuan perintis warung ini "wah malah kalo sabtu-minggu bikin sotonya lebih banyak lagi mbak" begitu ucap Raka.

Biasanya dipagi hari banyak orang-orang yang hendak ke arah pantai mampir terlebih dulu ke warung ini untuk sekedar sarapan soto. Seperti yang dituturkan Raka perintis warung ini "kalo pagi itu malah orang-orang pada mau ke pantai biasanya nyoto dulu disini mba, kan seger to pagi-pagi".

Pembuatan soto yang langsung ditempat menjamin soto itu fresh, sehingga citarasa nya terjaga dengan baik. Berbelanja bahan-bahan dari pasar di waktu fajar dilakukan secara gotong royong oleh keluarga ini. Pemandangan indah tepian kali opak ini menghadap langsung ke perbukitan diselatan sehingga menciptakan kesan sejuk sembari menyantap soto dengan gorengan sebagai pelengkap.

Rupanya keberadaan sungai opak juga menjadi salah satu penunjang ekonomi warga Gadingharjo dan sekitarnya, tak hanya warung soto saja tetapi disini juga ada "wisata Tirta Opak" yang memanfaatkan aliran kali dari hulu di gunung Merapi sampai hingga pantai selatan. Dan dikelola langsung oleh warga Gadingharjo sendiri. Persis seperti penuturan Raka "itu perahu-perahunya dikelola orang sini sendiri mbak, nanti modelnya bagi hasil".

Tersedianya beberapa perahu yang bisa diisi sekitar 5-6 orang untuk dinikmati bersama-sama dengan teman atau keluarga, cukup dengan tarif Rp.10.000 per-orang saja sudah dapat merasakan gemercik air dan indahnya panorama di kali Opak ini. Persewaam perahu ini penghasilannya akan dibagi hasil antara pemilik perahu dengan yang mengelola. Meskipun terbilang objek wisata baru tetapi sensasinya tidak kalah dengan wisata lain lho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun