Mohon tunggu...
Dewi Cimpluk
Dewi Cimpluk Mohon Tunggu... profesional -

life is adventure

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik 0 Derajat

22 Mei 2012   17:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:57 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1.

Masih terlena....

Terbuai....

Segera....

Aku ingin segera berlalu.....

Karena dunia tak'an menunggu....

2.

Sekujur tubuhku kejang....

Melihat hatimu menggerayangi otakku....

Bualan mu memuakkan.....

Sampai lidah ku kelu melumat.....

Memilah jejalan-jejalan yang kau paksakan.....

3.

Terhenyak aku menatap sosok itu....

Tidak hitam...

Tidak putih....

Abu-abu..ya begitulah aku menyebutnya....

Bercerminlah kau ....

4.

Dia melihatku....

Tapi rupa itu tak nampak bagiku.....

Dan hanya tersisa jasad yang berubah menjadi kaku....

5.

Beberapa hari terlupa dengan Mu...

Rasa sakit mulai melanda....

Riuh remuk redam ragaku....

Merindukan Mu ....

6.

Aku melihat sosok itu.....

Nampak kosong dan sembilu.....

Entah apa yang ada dipikiranya......
(bilur)

7.

Semakin lama....

Kau semakin membakarku.....
(imajiku)

8.

Ingin ku terbang dan merengkuhmu.......

Hingga angan ini terbebas...

Berkelana menyusuri imaji yang tak terbatas....

Dan sebenarnya itu nyata.....

9.

Sulit sekali aku mendengar panggilan itu.....

Terasa begitu sangat jauh dan semakin jauh.....

Maaf.... Aku tidak berlari untuk mengejar....

Saat ini aku hanya bisa merangkak ....

Dan akau berjanji.... pasti aku akan menuju Rumah.....

10.

Kudengar sayup-sayup suara itu....

Tenang.. namun perlahan hening dan lenyap dari jangkauan...

Tampak raga yang sedang lelah.....

Bergelayut dalam angan terbang menembus malam......

11.

Pagi ini telah mengurai beribu tanda tanya.....

Lemah, rapuh dan tak berbentuk....

Semu....begitulah aku menyebutnya....

12.

Suasana yang sangat tidak mendukung.....

Tampak riak-riak api mulai menjilati tubuhku.....

13.

Tak teratur dan tak berbentuk.....

Yang ada hanya onggokan bualan tentang sampah.....




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun