Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Sih Pentingnya WTO bagi Kita?

29 Juli 2018   11:10 Diperbarui: 29 Juli 2018   11:33 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WTO apaan tuch? Mungkin itulah ucapan seorang generasi millenials ketika mendengar nama ini disebutkan. Yah, memang nama ini tidak terlalu dikenal bahkan oleh masyarakat Indonesia, kecuali bagi mereka yang menggeluti isu perdagangan bebas. Tidak hanya remaja bahkan banyak orang dewasa di Indonesia yang tidak tahu apa itu WTO. Isu ini seolah menjadi isu elitis yang berkembang di kalangan tertentu saja.

Padahal dampak dari kebijakan WTO sangat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Segala aktivitas konsumsi barang-barang lokal dan impor dipengaruhi oleh kebijakan WTO terhadap negara-negara dunia ketiga.

WTO (World Trade Organization) adalah organisasi perdagangan dunia yang dibentuk tahun 1995 untuk menggantikan rezim GATT (General Agreement on Tariff and Trade) setelah putaran Uruguay.

Sampai di sini mungkin generasi millenial akan kembali bertanya, terus apa hubungannya dengan gue? Well, to the point aja, WTO punya banyak peranan dalam hidup kita. Dari hape yang kita pakai, pakaian yang kita kenakan, gula yang kita minum, nasi yang kita makan, laptop yang kita gunakan, bahkan sampai celana dalam yang kita beli di mal-mal tidak bisa dilepaskan dari peranan WTO dalam menciptakan pasar bebas di seluruh dunia.

Peranan WTO sangat penting untuk mengatur kerjasama perdagangan di seluruh dunia, terutama antara negara-negara berkembang dengan negara-negara maju. Banyak isu sensitif dibahas di WTO seperti liberalisasi perdagangan produk pertanian. Pertanian dan produk pertanian merupakan salah-agenda WTO yang paling memicu perdebatan sangat sengit antara negara-negara maju dengan negara-negara berkembang plus negara-negara miskin.

Keberadaan WTO tidak bisa dilepaskan dari globalisasi ekonomi yang melanda dunia selama beberapa dekade terakhir ini. Bahkan bisa dikatakan WTO merupakan anak kandung dari globalisasi ekonomi. WTO menjadi sebuah forum politik dagang bangsa-bangsa di dunia. WTO merupakan forum perdagangan dunia dan juga sistem politik internasional.

So guys, banyak produk yang kita pakai merupakan produk impor dari luar negeri. Berkat perdagangan bebas, hambatan tarif produk impor dihapuskan.  Produk impor dari luar negeri membanjiri pasar domestik.  Produk-produk Indonesia pun bebas masuk ke negara-negara lain sesama anggota WTO. Di era kini kuota impor nyaris ditiadakan.

Itulah sebabnya mengapa produk impor China membanjiri negara-negara di seluruh dunia. China dan India diprediksi akan mendominasi perdagangan dunia. 

Menurut menteri keuangan kita, Sri Mulyani, hanya bangsa yang dapat menunggangi globalisasi akan menjadi bangsa pemenang di era kompetisi yang semakin ketat ini. So guys, bagi kalian yang bergerak di ekonomi kreatif harus pandai-pandai memanfaatkan peluang. Berkat teknologi informasi dan komunikasi, e-commerce berkembang sangat cepat. Peluang ini harus dimanfaatkan.

Generasi millenials adalah generasi melek internet. Mereka lebih cerdas daripada pendahulu mereka. Di  masa depan, generasi millenials ini akan memimpin perubahan yang cepat. Segala produk masa lampau akan segera usang dengan pertumbuhan teknologi yang begitu cepat. Abad analog  akan digantikan dengan era digital.

Di dalam WTO sendiri terdapat sebuah  lembaga pengadilan internasional untuk menyelesaikan sengketa dagang antar negara. Mekanisme penyelesaika sengketa dilaksanakan sesuai dengan peraturan WTO. WTO berhak menghukum negara anggotanya yang masih belum menghapuskan tarif impor. Sesuai perjanjian, WTO berhak memaksa suatu negara untuk membuka keran impornya.

Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari WTO. Indonesia telah meratifikasi  perjanjian dengan WTO. Perekonomian Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kondisi ekonomi dunia. Gejolak ekonomi dan keuangan dunia sangat berpengaruh pada harga komoditas di Indonesia. Indonesia telah mengintergrasikan ekonominya dengan perekonomian dunia.

WTO adalah sebuah realitas ekonomi-politik internasional. Kita tidak bisa melepaskan diri darinya. Indonesia telah mengikatkan dirinya dengan  WTO. WTO telah menghegemoni ekonomi-politik internasional kita. Kita tak punya pilihan lain selain memanfaatkan WTO untuk kepentingan nasional Indonesia. Konflik ini bukan hanya di bidang politik dan militer saja, tetap lebih jauh dalam perdagangan dunia. Bahkan antara AS dan China saat ini sedang terlibat perang dagang. Di masa depan, tidak menutup kemungkinan Indonesia sedang terlibat perang dagang dengan negara-negara lain.

Kepada generasi millenials, mereka harus menyiapkan diri di era pasar bebas dan globalisasi. Mereka harus memperkuat jiwa kebangsaan. Mereka harus menyiapkan diri dinamika perdagangan dunia yang terus berubah sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun