Kemudian alfabet digunakan untuk menuliskan kalimat-kalimat hikmah yang menjadi nilai-nilai dasar kehidupan masyarakat, kemudian berkembang untuk menuliskan berbagai macam informasi dari perdagangan, kesehatan, politik, sosial, dan budaya. Perkembangan alfabet kemudian berkembang seiring perkembangan media massa, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi pada sebuah masyarakat.
Membaca dan juga menulis bisa dikatakan merupakan kemampuan orisinal manusia. Penelitian di bidang neurologi agaknya bisa mendukung argumen ini. Membaca dan menulis memang bukan bawaan biologis. Tapi manusia adalah makhluk pembelajar. Manusia suka mempelajari hal-ha yang baru. Kemampuan manusia mempelajari bahasa membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang berkesadaran. Manusia sadar akan dirinya dan kehidupannya. Manusia adalah makhluk yang dikaruniai akal budi yang memungkinkan dirinya berpikir mengenai dirinya dan lingkungannya.
Membaca dan menulis merupakan sarana untuk berdialog, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Membaca dan menulis merupakan tanda sebuah masyarakat beradab. Wallahu a'lam bisshowab.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H