Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Citra Minangkabau dalam Novel “Persiden” Karya Almarhum Wisran Hadi

19 Maret 2016   14:21 Diperbarui: 19 Maret 2016   14:50 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

Judul Novel          : “Persiden”

Penulis                 : Wisran Hadi

Pengantar             : Sapardi Djoko Damono

Penerbit                : PT. Bentang Pustaka

Tebal Buku           : xvi + 380 hlm.

Tahun Terbit        : 2010

 

Minangkabau tak habis-habisnya dieksplorasi untuk karya sastra, film, dan musik. Negeri yang tak terlalu luas ini bagaikan surga bagi pecinta sastra dan kebudayaan. Keunikan alam dan budaya mengundang decak kagum bagi orang luar. Selain itu, karakter orang Minangkabau yang khas kadang membuat geleng-geleng kepala orang-orang dari suku lain.

Novel “Persiden” karya almarhum Wisran Hadi  yang diterbitkana tahun 2010 kembali menghadirkan permasalahan  orang Minangkabau. Setiap puak di Minangkabau mempunyai permasalahan sendiri. Bagaimana orang Minangkabau beradaptasi dengan perubahan sosial yang hampir-hampir saja mengguncang psike (jiwa) orang Minangkabau.

Novel “Persiden” karya almarhum Wisran Hadi patut diapresiasi untuk mengetahui bagaimana sebenarnya orang Minangkabau menghadapi globalissi. Novel ini sebenarnya bercerita mengenai perebutan rumah gonjong milik satu kaum yang dikuasai oleh Cik Inan adik wanita terakhir dari lima bersaudara. Keempat kakaknya adalah laki-laki semua. Pembaca hendaknya jangan lupa bahwa adat Minangkabau itu matrilineal yang mengambil garis kesukuan dari ibu. Perempuan Minangkabau biasanya diperlakukan lebih istimewa dibandingkan kaum  lelaki. Namun semua keputusan adat diambil oleh saudara lelaki ibu yang dipanggil mamak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun