CINTAPenuh ketelatenan yang beralaskan peluh dan air mata
Mengukir kalimat puisi indah yang belum terucap
Menjadi prasasti di tembok monumen titanium
Tapi akhirnya..
Big bang meluluh lantakkan monumen yang sulit terbangun
Menjadi puing-puing sampah peradaban
Mengapa harus bernafsu merengkuh majasi ketika hakiki adalah tujuan
Mengapa harus bernafsu merengkuh pujian ketika ridho adalah utama
Padahal cintamu kepada kami tak terbatas Yaa Rosulullah Muhammad
Aku malu..
   Karya: Hanvincy Adnov Hanif Adnan
   Yogyakarta, 10 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H