Mohon tunggu...
Alfathiyyah Hanun Nafisah
Alfathiyyah Hanun Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan Demam Berdarah Digencarkan Lebih Awal

17 September 2024   22:10 Diperbarui: 17 September 2024   22:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Fathiyyah Hanun Nafisah /191241090

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

            Demam berdarah terkadang dianggap suatu penyakit demam biasa oleh sebagian orang. Namun lain halnya dengan demam biasa, demam berdarah ternyata bisa sangat berbahaya jika terlambat mendapat penanganan, bahkan pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian. Menurut Kemenkes, Pada Maret 2024, kasus DBD di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 kasus. Sementara itu, kasus kematian akibat DBD dilaporkan mencapai 404 orang. Kasus DBD kembali mengalami peningkatan pada pekan berikutnya sebanyak 60.296 kasus dengan angka kematian sebanyak 455 kasus. meningkat setiap tahunnya.

Demam berdarah dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak kecil, remaja hingga orang dewasa maupun lanjut usia. Penyakit infeksi ini menyerang segala usia dikarenakan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang banyak berkembang biak di musim penghujan. Genangan-genangan air yang berada di lubang jalan atau tidak sengaja tertampung di wadah terbuka menjadi sasaran yang tepat untuk nyamuk berkembang biak. Tak hanya itu, faktor gaya hidup dan lingkungan juga dapat mendukung seseorang untuk terjangkit penyakit demam berdarah, seperti menggantung banyak pakaian, tidak menguras toren, atau daya tahan tubuh lemah. Hal- hal kecil itulah yang terkadang luput dari perhatian suatu individu atau bahkan suatu kumpulan masyarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga kesehatan yang bergerak di bidang pengobatan dan pencegahan dengan melakukan pengorganisasian masyarakat untuk mengatasi dan mencegah suatu wabah penyakit. Dengan adanya tenaga kesehatan tersebut, masalah kesehatan di masyarakat dapat dicegah dan diminimalisasi di daerah terjangkit serta dilakukan pencegahan lebih awal untuk daerah yang belum terjangkit. Jargon 3M, yakni menguras, menutup bak air serta medaur ulang sampah botol atau sampah lain kerap menjadi solusi agar terus diingat masyarakat dan sebagai upaya awal mencegah penyakit demam berdarah.

Namun, peran tenaga kesehatan ini apakah mampu dan efektif menjawab tantangan besar yang tidak hanya mencakup aspek masalah kesehatan tapi juga aspek lain seperti aspek ekonomi, kebersihan, lingkungan dan gaya hidup. Karena hadirnya suatu wabah tidak hanya memunculkan satu aspek saja yaitu aspek kesehatan, tetapi juga segala aspek yang telah disebutkan tersebut. Kedua hubungan ini, yakni wabah penyakit demam berdarah dengan tenaga kesehatan masyarakat menjadi suatu hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

Ketidaktahuan masyarakat untuk menghadapi suatu penyakit merupakan salah satu factor wabah menjadi sulit dikendalikan sehingga butuh rangsangan dari luar atau ilmu pengetahuan kesehatan promotif. Tenaga kesehatan menjadi suatu jawaban yang tepat jika upaya yang dilakukan tidak hanya preventif komunikatif, tetapi juga dengan memberikan obat-obat pencegahan, seperti bubuk antilarva yang digunakan setelah menguras bak, melakukan fogging di tempat darurat demam berdarah, memberikan lotion atau alat antinyamuk untuk perlindungan awal dan menyediakan tempat sampah tertututp khusus botol yang kemudian botol tersebut bisa di daur ulang. Upaya-upaya seperti ini akan lebih cepat mencegah wabah penyakit demam berdarah dan akan sangat mendukung dengan upaya preventif komunikatif seperti yang dikatakan Kemenkes pada tahun 2019, yakni 3M plus menguras, menutup, dan  mendaur ulang serta poin plus lainnya, yakni menanam tanaman antinyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, memasang kawat kasa pada jendela, dan meletakkan pakaian bekas di wadah tertutup.

KATA KUNCI: Demam Berdarah, Pencegahan, Tenaga Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA 

Kemenkes, 2019. Ketika Demam Berdarah Kembali Merebak. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240605/0545670/ketika-demam-berdarah-kembali-merebak/ [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).

Kemenkes, 2019. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. https://ayosehat.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus [online]. (diakses tanggal 13 September 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun