Mohon tunggu...
Hanung Prabowo
Hanung Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Mencoba menjadi penulis

Planner. Father. Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Healthy

SNI Kemasan Pangan untuk Meningkatkan Kualitas Makan Bergizi Gratis

15 November 2024   16:15 Diperbarui: 15 November 2024   16:53 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 20 Oktober 2024, telah dilakukan pelantikan terhadap Presiden dan Wakli Presiden terpilih tahun 2025-2029 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal itu menandakan bahwa sejak saat itu visi Bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 yang telah digaungkan oleh Prabowo dan Gibran akan mulai diimplementasikan pada program -- program peemrintah.

Visi Maju menuju Indonesia Emas 2045  tersebut akan diimplementasikan melalui 8 Asta Cita dan 17 Program Prioritas. Dari 17 program prioritas tersebut, terdapat program prioritas unggulan dan populer yang diusung oleh presiden terpiih untuk mewujudkan visi tersebut yaitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG menjadi program yang banyak dinanti oleh masyarakat Indonesia karena program tersebut dapat meningkatkan kesehatan terutama anak -- anak.

Berdasarkan hasil dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dilakukan oleh Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), prevalensi gizi buruk di Indonesia adalah 7,7% dan anak di Indonesia berusia di bawah lima tahun yang mengalami stunting sebanyak 21,6%. Untuk itu, jika program MBG tersebut dapat diimplementasikan dengan baik dan berhasil maka harapannya yaitu terdapat penurunan pada indikator angka prevalensi gizi buruk dan stunting pada anak - anak di Indonesia dan meningkatkan kesehatan anak -- anak Indonesia. Selain untuk kesehatan anak - anak, program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi akademik para anak -- anak sekolah. Karena dengan makanan yang bergizi diharapkan anak -- anak dapat lebih berkonsentrasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Selain itu, hasil implementasi di beberapa negara lainnya juga telah menerapkan program tersebut berhasil menunjang prestasi akademik siswa -- siswi pada sekolah.

Program MBG saat ini fokus terhadap sasaran dan distribusi ke sekolah -- sekolah di seluruh Indonesia. Beberapa sekolah telah membagikan makanan bergizi gratis ini kepada siswa -- siswi di sekolahnya. Selain itu, program MBG ini juga fokus terhadap kandungan dari makanan yang dibagikan yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Beberapa kementerian dan lembaga serta para pelaku usaha UMKM khususnya yang terkait sektor pangan ikut bekerjasama dalam mendukung program tersebut. Mereka bekerjasama untuk menyediakan bahan pangan yang berkualitas untuk mengoptimalkan nutrisi dan manfaat dari makanan bergizi gratis yang dibagikan tersebut. Namun yang tidak kalah penting selain makanannya, kita juga harus memperhatikan kemasan pengan dalam pelaksanaan program MBG tersebut. Menurut UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan, kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan ataupun tidak.

Kemasan pangan untuk menyajikan tentunya juga harus berasal dari bahan yang baik supaya tidak menjadikan makanan yang sudah dimasak dan disajikan dengan baik menjadi berkurang manfaatnya akibat wadah yang tidak steril dan tidak berkualitas. Karena kemasan pangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari makanan tersebut dengan adanya migrasi senyawa berbahaya ke dalam pangan. Sehingga kemasan pangan juga harus dijaga kualitasnya supaya tidak merusak makanan dan kesehatan manusia. Untuk itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kemasan pangan yaitu SNI 8218 : 2015 tentang Kertas dan Karton untuk Kemasan Pangan. Dalam SNI tersebut diatur terkait batas kandungan logam berat, kandungan formaldehid, kandungan pentaklorofenol, migrasi total, dan migrasi senyawa ftalat, daya serap air, gramatur, kekauan, ketahanan ikatan antar lembaran, dan ketahanan tarik. Dengan diterapkannya SNI 8218 : 2015 dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) maka diharapkan para konsumen MBG dapat terlindungi dari bahan -- bahan yang berbahaya dalam kemasan pangan yang dibagikan. Sehingga manfaat dari program MBG tersebut akan berdampak positif terhadap anak -- anak sekolah yaitu anak -- anak menjadi semakin sehat dan beprestasi di sekolah untuk mewujudkan SDM unggul pada Indonesia Emas 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun