Mohon tunggu...
Hanung Prabowo
Hanung Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Mencoba menjadi penulis

Planner. Father. Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Taman Balekambang, Pesona Sejarah yang Tak Habis Oleh Jaman

17 Oktober 2016   10:08 Diperbarui: 17 Oktober 2016   11:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mainan anak - anak (Sumber:pribadi)

Minggu pagi, kami berencana ke Solo untuk mengantar adik mengikuti suatu acara. Waktu yang ditempuh sekitar 1 jam dari tempat tinggal kami yaitu di Klaten. Setelah mengantar adik, kami pun ingin jalan - jalan ke taman yang cukup bersejarah di kota Solo yaitu Taman  Balekambang. Saya, istri dan anak kami pun segera menuju  ke Taman Balekambang.

Bagaimana sejarah Taman Balekambang?

Perlu anda ketahui bahwa nama Balekambang, berasal dari gabungan kata balé (Balai) dan kambang (Mengapung), hal itu dikarenakan terdapat sebuah balai diatas telaga. Karena balai yang mengapung tersebut terletak di antara pepohonan besar dan rindang, maka menjadi disebut taman. Taman Balekambang dibangun oleh KGPAA Mangkunagara VII pada 1921. Telaga yang terdapat di taman tersebut biasa disebut Partini Tuin, sebuah nama untuk mengabadikan putri pertama tercinta yang bernama Partini. Sedangkan hutan yang rindang dikawasan tersebut dinamanakan Partinah Bosch, yang merupakan putri kedua. Aneka kesenian tradisional, termasuk tarian dan sering digelar di sana, dan pentas ketoprak digelar rutin tiap malam.

Sejarah Taman Balekambang (sumber : tripadvisor.com)
Sejarah Taman Balekambang (sumber : tripadvisor.com)
Lanjut ke jalan – jalan……

Sesampai di lokasi ternyata sudah sangat ramai pengunjung, mungkin karena hari minggu jadi banyak yang sedang rekreasi. Setelah parkir denga tarif Rp 5000, kami memasuki kawasan taman balekambang. Ternyata masih seperti dulu yaitu GRATIS bagi pengunjung…. Asyik ya… He.,.

Memasuki gerbang taman balekambang, saya cukup heran dengan perubahan yang terjadi di Taman Balekambang. Hal itu karena dulu taman balekambang dikenal sebagai kawasan yang kumuh, kotor dan gelap. Tetapi sekarang sangat bagus dan cocok untuk dijadikan tempat rekreasi kelaurga terutama untuk anak – anak. Lama ga berkunjung ternyata banyak perubahan yang lebih baik…..

Suasana hutan kota (sumber :pribadi)
Suasana hutan kota (sumber :pribadi)
Lokasi pertama yang kami kunjungi yaitu Taman Reptil Balekambang, hal itu dikarenakan si kecil sangat suka dengan binatang sehingga pasti dia suka ke kebun binatang mini di Taman Balekambang tersebut. Memasuki taman reptile tersebut dikenakan biaya sebesar Rp 5000 per orang dewasa.

Gerbang Taman Reptil Balekambang (sumber : disolo.com)
Gerbang Taman Reptil Balekambang (sumber : disolo.com)
Di dalamnya ternyata tidak hanya binatang berjenis reptile saja, tetapi ada juga burung, monyet, dll. Mereka terlihat di beberapa kandang kecil yang terdapat disana. Bahkan ada juga monyet yang sengaja dilepas disana untuk menarik perhatian pengunjung.

Mau memegang burung kakatua (Sumber : pribadi)
Mau memegang burung kakatua (Sumber : pribadi)
Ternyata si kecil memang suka binatang, keturunan ibunya kali ya…. He.,. Dia terlihat senang sekali ketika melihat burung – burung berkumpul dan berterbangan. Dia ingin mengejar dan menangkapnya.. tapi ya namanya burung kalau mau ditangkap ya langsung terbang…. He,. Kemudian setelah itu melihat monyet – monyet, buaya, ular, iguana dll.

Mengejar burung (sumber : pribadi)
Mengejar burung (sumber : pribadi)
Kami pun menyempatkan untuk berfoto bersama burung kakatua. Setelah berfoto bersama burung kakaktua, kami pun segera keluar dan memutari taman balekambang. Fasilitas buat rekreasi keluarga sangat cocok dan sangat lengkap. Dibuktikan dengan banyaknya pengunjung keluarga beserta anak – anaknya.

Disana dalam taman balekambang terdapat kolam renang untuk bermain anak, bebek air yang dapat memutari telaga, arena permainan anak, arena outbond dll. Kami sebenarnya ingin mencoba bebek air tetapi karena ada acara lain jadi belum sempat untuk mencoba. Mungkin  lain kali ya.. he.,.

Telaga air (sumber:pribadi)
Telaga air (sumber:pribadi)
Terdapat juga binatang - binatang yang dibiarkan liar di taman balekambang antara lain rusa, angsa, dll. Interaksi pengunjung dengan binatang tersebut juga menambah meriah taman balekambang

Fasilitas pendukung di tempat tersebut pun cukup lengkap, ada mushola, toilet, kantin, warung, dll.

Mainan anak - anak (Sumber:pribadi)
Mainan anak - anak (Sumber:pribadi)
Kesejukan dan rindangnya pohon – pohon di taman balekambang membuat betah pengunjung untuk berlama – lama di kawasan tersebut. 

Taman Belakambang, taman yang penuh sejarah kini telah direvitalisasi dengan dibukanya pintu dari utara. Taman balekambang sekarang sering digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting yang berkunjung ke Surakarta. Selain itu, juga sering digunakan untuk sebuah pesta terbuka, seperti resepsi pernikahan dan menjadi spot favorit untuk pre wedding. Beberapa acara nasional maupun international seperti festival payung nasional, solo jazz juga telah diselenggarakan beberapa kali di tempat tersebut.

Festival Payung Nusantara di Nusantara (sumber :yukpiknik.com)
Festival Payung Nusantara di Nusantara (sumber :yukpiknik.com)
Benar – benar taman rekreasi yang tak lekang oleh jaman……..

Tulisan ini juga dimuat dalam blog pribadi saya https://hanungprabowo.wordpress.com/2016/10/12/taman-balekambang-pesona-sejarah-yang-tak-lekang-oleh-jaman/

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah (www.twitter.com/visitjawatengah);

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun