Ngulon
Karya: Hanung Muqiit
Kulonku kedangan gunung
Gumrunggung
Tanggung
Bisaku ngalor
Nyangking kempol nganti prothol
Tumeka sakwalike peken agungÂ
Aku tekan kulon
Sapa sing ngira?
Ora kenyana-nyana
Tekane diarep-arep
Tapi ngoyake megep-megep
Sir e ra tak sir
Sapa sing reti?
Thik reti-reti, reti
Mula,
Yen ana sing takon
Aku ngulon!
(2021)
Puisi ini berkisah mengenai cerita penulis yang diterima kuliah di Jogja. Penulis berasal dari Kabupaten Wonogiri yang terletak di sebelah timur Kota Jogja.Â
Puisi ini juga menggunakan dialek Wonogiri. Judul "Ngulon" berarti ke barat. tiga baris pertama menggambarkan daerah asal penulis.Â
Di sebelah barat Wonogiri terdapat pegunungan seribu yang digambarkan gumrunggung dan tanggung yakni banyak dan berukuran sedang (bukit).Â
Bait kedua menunjukkan kondisi penulis yang melalui masa SMA di Kota Surakarta dengan bersusah payah. Bait ketiga menggambarkan kagetnya penulis karena tidak mengira bisa berkuliah di Jogja.Â
Bait Keempat menunjukkan kekaguman dan apresiasi diri penulis terhadap usaha untuk mencapai pencapaian ini. Puisi ini ditutup dengan pernyataan dan penegasan penulis terhadap orang-orang yang dahulu pernah meremehkannya saat SMA.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H