Mohon tunggu...
Hanung Abdul Muqiit
Hanung Abdul Muqiit Mohon Tunggu... Seniman - Korean Drama and Javanese Culture Enthusiast

Penggemar drama korea dengan genre Komedi, Romansa, Slice Of Life dan Kehidupan Sekolah. Sekaligus pecinta budaya jawa: Wayang Kulit, Karawitan, Tari Jawa, dan lain sebagainya. Juga menggemari budaya pop lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "At a Distance Spring is Green", Drakor tentang 'Sirkel' Pertemanan di Dunia Kuliah

21 Juli 2021   20:18 Diperbarui: 21 Juli 2021   20:50 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Resmi At a Distance Spring is Green KBS2

Dunia perkuliahan memang penuh lika-liku terutama dalam hal pertemanan. Tidak seperti saat di Sekolah dasar dan menengah, dinamika pertemanan di ranah perkuliahan lebih terkesan "organik". Dan itulah isu yang dibawa oleh drama korea "At a Distance Spring is Green" yang akan saya ulas berikut ini. 

Bila diterjemahkan, judul drama ini berarti "Dari Kejauhan Musim Semi Bewarna Hijau". Drama ini juga mempunyai nama lain Blue Spring From The Distance.

Drama ini menceritakan 3 tokoh utama dengan masalahnya masing-masing. Mereka adalah mahasiswa Universitas Myungil, Jurusan Administrasi Bisnis.
Yeo Jun (Park Ji Hoon) adalah seorang mahasiswa semester pertama (alias mahasiswa baru)  dia adalah orang yang sangat ceria, tampan, dan penuh semangat. 

Selain dari wajah yang rupawan dan kepribadian yang sangat supel dia juga berasal dari keluarga kaya. Masalah yang ada pada Yeo Jun adalah keadaan keluarganya yang diliputi dengan kekerasan fisik dan membuatnya menderita trauma jika sudah terlibat dalam perkelahian fisik. Selain itu, dia juga dimanfaatkan oleh teman dan kakak kelasnya untuk menjadi "ATM" mereka, dengan imbal balik mereka akan berteman dengan lebih baik jika Yeo Jun sering mentraktir dan membayari mereka. Karena sifatnya yang supel itu dia juga mencoba mendekati kakak tingkat yang menarik perhatiannya yakni Nam So Hyun dan Kim So Bin

Nam So Hyun (Bae In Hyuk), mahasiswa semester 5 (tahun ke 3). memiliki kepribadian yang tertutup namun cerdas. Dia berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk pendidikannya ia mengandalkan beasiswa dari kampusnya sehingga dia harus menjaga prestasi akademiknya. 

Disisi lain untuk menyambung hidup, ia harus bekerja paruh waktu di sela-sela kuliah untuk menghidupi dirinya dan adiknya yang juga kuliah. Ia sangat terusik saat Yeo Jun mendekatinya dan mengajaknya berteman. Ia merasa tidak punya waktu untuk dibuang-buang hanya untuk berteman, nongkrong apalagi berpacaran. Namun justru sikapnya yang menjauh itulah membuat Yeo Jun semakin tertarik untuk berteman dengan Soo Hyun.

Kim So Bin (Kang Min Ah), mahasiswi semester 5 (sama dengan Soo Hyun namun usianya lebih muda) mahasiswi biasa saja yang struggle dengan kehidupan perkuliahannya yang "biasa aja". Dia juga memiliki masalah cinta yang bertepuk sebelah tangan dengan teman masa kecilnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Yeo Jun dan bisa keluar dari masalah cintanya yang bertepuk sebelah tangan dan akhirnya menjalin hubungan dengan Yeo Jun. So Bin juga membantu Yeo Jun mendekati Nam Soo Hyun sampai akhirnya mereka bertiga menjadi teman dekat.

Drama ini terdiri dari 12 episode dengan durasi sekitar 60 menit setiap episodenya.

Selanjutnya, saya akan mengulas keunggulan dari drama ini.
Drama ini menyajikan cerita yang realistis dan banyak terjadi di dunia perkuliahan. Seperti: mengangkat isu pertemanan yang toxic atau Friend with benefit, Kesulitan finansial sehingga mahasiswa harus juga bekerja agar kebutuhannya tercukupi, kisah cinta segitiga dan cinta bertepuk sebelah tangan, serta masalah keharmonisan keluarga. 

Meskipun drama ini diproduksi dan berlatar di Korea selatan namun terasa sangat relate dengan kehidupan mahasiswa di Indonesia juga.
Kerealistisan drama ini juga tercermin dengan viralnya tangkapan layar dari drama ini yang menunjukkan dialog dialog mengenai dunia kuliah di base menfess perkuliahan pada platform media sosial Twitter.  

Mahasiswa pengguna Twitter merasa bahwa dialog tersebut   juga menggambarkan kondisi mereka saat kuliah.
Selain itu, pembangunan karakter diceritakan dan diperankan sangat baik. Akting dari aktornya terasa menyentuh dan terasa nyata. 

Kemudian saya akan membahas kekurangan drama ini.
Drama ini memiliki penyelesaian konflik yang kurang terelaborasi dengan baik. Masalah keluarga Yeo Jun yang serba tiba tiba, dan masalah kerja kelompok dan sirkel pertemanan yang tiba tiba rukun. Padahal saat pembangunan konflik di ceritakan dengan sangat baik namun disayangkan, penyelesaiannya kurang greget.  Terlepas dari penyelesaian konflik yang kurang terelaborasi, ending drama ini bagus dan penonton bisa menangkap esensi dan maksud dari judul ini.

Dalam drama seolah menyampaikan cara menjalin hubungan pertemanan yang sehat di dunia perkuliahan tercermin dari sikap dan sifat Yeo Jun. Jika seseorang bisa memanajemen pertemanannya dengan baik maka ia tak akan jatuh ke lubang pertemanan yang toxic dan tidak sehat. 

Tangkapan layar Episode 12
Tangkapan layar Episode 12

Sekian ulasan drama korea kali ini, jika ada drama yang Anda ingin saya ulas, sila tinggalkan komentar. Saya dengan senang hati akan mengulasnya untuk Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun