Mohon tunggu...
Hanung Abdul Muqiit
Hanung Abdul Muqiit Mohon Tunggu... Seniman - Korean Drama and Javanese Culture Enthusiast

Penggemar drama korea dengan genre Komedi, Romansa, Slice Of Life dan Kehidupan Sekolah. Sekaligus pecinta budaya jawa: Wayang Kulit, Karawitan, Tari Jawa, dan lain sebagainya. Juga menggemari budaya pop lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Prison Playbook, Dinamika Penjara yang "Menyenangkan"

28 Juni 2021   12:08 Diperbarui: 28 Juni 2021   12:35 2559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Resmi Prison Playbook

Tentu Anda permah bertanya-tanya bagaimana kehidupan narapidana dalam penjara. Dinamika apa saja yang terjadi serta detil detil yangtak pernah kita ketahui dari luar tembok penjara. Mungkin inilah saatnya anda menonton Drama Prison Playbook. 

Bagi anda pecinta drama korea, tentu saja tidak asing dengan Sutradara Shin Won Ho yang memproduksi Reply Series. Sebelumnya, Shin PD telah merilis Reply 1997, Reply 1994, dan Reply 1988. Kali ini saya akan membahasa salah satu karya Shin PD-Nim berjudul Prison Playbook. 

Seperti namanya, Prison Playbook adalah drama yang mengisahkan kehidupan di penjara dari berbagai sisi kehidupan di dalamnya. Drama ini tayang 16 episode dan dirilis pada akhir tahun 2017 hingga awal 2018 serta sukses mendulang rating hingga mencapai 12%.

 Prison Playbook dibintangi aktor kawakan, Park Hae Soo sebagai Kim Je Hyuk, Jung Kyung Ho sebagai Lee Joon Ho, Krystal Jung sebagai Kim Ji Ho, Lee Kyu Hyung sebagai Yo Hanyang, Jung Hae In sebagai Yoo Dae In, Choi Mon Sung sebagai Kim Min Chul, dan masih banyak lagi.

 Drama ini berkisah tentang kehidupan penjara yang dijalani oleh Atlet Kim Je Hyuk. Seorang atlet bisbol yang menerima apes di persidangan dalam kasus penyerangan terhadap pemerkosa adiknya sendiri. Ia menerima hukuman satu tahun penjara. Sepanjang "karir" nya di dalam bui, Kim Je Hyuk sempat dipindahkan dari penjara utara ke selatan dan melalui masa penjaranya dengan berganti-ganti teman satu sel. Dalam menjalani hukuman di penjara itulah terjadi dinamika. Dinamika yang terjadi dalam drama ini meliputi kekeluargaan, persaudaraan, pertemanan, dan tentu saja (sebagai ciri khas drama Korea) percintaan. 

Penggambaran kehidupan penjara dalam drama ini terasa sangat realistis. Tim produksinya tidak menutup mata akan kebobrokan yang terjadi dalam penjara seperti praktik nepotisme dan intrik-intrik antar narapidana. Realita semacam inilah yang menarik perhatian pemirsa drama ini (yang pada umumnya belum pernah mendekam di jeruji besi). 

Dalam membangun tokoh, drama ini sukses membuat setiap tokoh memiliki karakter yang kuat sehingga jalan ceritanya semakin menarik. Penyajian masing masing tokoh dalam drama ini juga dalam kuantitas yang sangat tepat sehingga penonton mengetahui layar belakang dan watak tokoh dengan baik. Tak hanya itu, hubungan antar tokoh pun sangat jelas diceritakan sehingga penonton tak perlu menebak-nebak bagaimana jalannya cerita. 

Drama ini juga dilengkapi dengan soundtrack yang ciamik. Soundtrack yang masih terngiang-ngiang di kepala saya sampai saat ini mengiringi drama ini dengan proporsi yang pas dan menggambarkan masing masing suasana yang terjadi dalam drama. 

Sangat disayangkan, alur dalam drama ini agak berantakan sehingga pemirsa kurang bisa memahami dengan baik jalannya cerita. Hal ini sangat terasa saat Kim Je Hyuk pindah penjara secara tiba tiba dan langsung disajikan scene kesehariannya setelah pindah tanpa diperlihatkan terlebih dahulu proses perpindahannya. Namun jangan khawatir karena jika terus bertahan menonton sampai habis, jalan ceritanya akan tersusun di kepala penonton dengan komplit. 

Drama ini juga dipenuhi komedi yang mungkin beberapa diantaranya absurd bagi sebagian penonton. Namun kita akan tetap asik dan dimanjakan dengan humor-humor segar yang (mungkin) mengocok perut. 

Bagi sebagian orang, durasi setiap episode drama ini mungkin dirasa terlalu panjang. Tips saya, percepat sampai pada bagian yang tidak membosankan. Dengan mempercepat bagian yang dianggap membosankan, kita tidak akan kehilangan substansi cerita, asalkan kita menyimak adegan selanjutnya secara runut dan urut. 

Pesan yang terkandung dalam drama ini cukup mendalam. Kita perlu menyadari keberadaan kehidupan dalam penjara yang tak banyak orang tau dan tidak banyak orang ceritakan. Selain itu, beberapa hal-hal kecil yang perlu disadari dalam drama ini harus kita teladani dalam kehidupan sehari hari. 

Begitulah review drama Prison Playbook, tak heran jika drama ini didapuk oleh penggemarnya sebagai drama Self Healing karena berhasil menyegarkan pikiran dan membawa mood baik selama menontonnya. Selamat Menonton!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun