Mohon tunggu...
Hanunggalih
Hanunggalih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang ingin belajar dan berkompeten dalam menulis artikel di media digital

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Health Behavior dan Dampaknya bagi Kesehatan Gigi

28 Desember 2024   15:38 Diperbarui: 28 Desember 2024   15:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi (Sumber:Unsplash/Mufid Majnun)

Kesehatan gigi dan mulut adalah cerminan kualitas hidup yang sering kali luput dari perhatian masyarakat. Padahal, senyum sehat bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Di balik senyum yang tampak sederhana, ada cerita panjang tentang pola perilaku kesehatan yang membentuknya. Fenomena ini mencerminkan bagaimana perilaku sehari-hari dapat berkontribusi pada masalah kesehatan gigi yang kian mengkhawatirkan di Indonesia.

Potret Kebiasaan Buruk yang Mengancam Senyum Sehat

  • Menyikat Gigi, Ritual yang Belum Menjadi Kebiasaan

Menyikat gigi seharusnya menjadi ritual yang sederhana namun berdampak besar. Namun, menurut survei RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar), hanya 2,8% masyarakat Indonesia yang menyikat gigi dengan benar. Banyak orang hanya melakukannya sekali sehari atau bahkan melewatkannya sama sekali, sehingga membuka pintu bagi karies dan penyakit gigi lainnya.

  • Makanan Manis: Kenikmatan Singkat, Risiko Panjang

Permen, kue, dan minuman bersoda sering menjadi teman setia di setiap momen santai. Namun, di balik rasa manisnya, gula menjadi santapan lezat bagi bakteri di mulut yang memproduksi asam, menyerang email gigi, dan menyebabkan kerusakan permanen.

  • Lupa akan Dokter Gigi

Sebagian besar masyarakat baru mengunjungi dokter gigi saat rasa sakit sudah tak tertahankan. Faktanya, kunjungan rutin setiap enam bulan sekali dapat mendeteksi dan mencegah kerusakan sejak dini, menghemat biaya dan rasa tidak nyaman di masa depan.

  • Rokok dan Alkohol: Musuh Laten Kesehatan Gigi

Rokok tidak hanya meninggalkan noda kuning di gigi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit periodontal dan bahkan kanker mulut. Alkohol, di sisi lain, dapat menyebabkan mulut kering yang mengurangi produksi air liur sebagai pelindung alami.

Penambalan Gigi Berlubang (Sumber:Unsplash/Mufid Majnun)
Penambalan Gigi Berlubang (Sumber:Unsplash/Mufid Majnun)

Efek Domino pada Kesehatan Fisik dan Mental

Kesehatan gigi yang buruk tidak hanya menciptakan masalah fisik seperti infeksi atau kehilangan gigi, tetapi juga memengaruhi kondisi psikologis. Orang dengan gigi rusak atau kehilangan gigi sering kali merasa minder, menghindari interaksi sosial, dan mengalami kesulitan makan yang mengurangi asupan gizi penting.

Lebih serius lagi, bakteri dari infeksi gigi dapat menyebar ke aliran darah, memicu penyakit jantung, diabetes, hingga komplikasi serius lainnya. Dampak ini menegaskan pentingnya kesehatan gigi sebagai bagian tak terpisahkan dari kesehatan tubuh.

Langkah-Langkah Solutif Menuju Gigi dan Mulut Sehat

  • Menguatkan Edukasi Kesehatan Gigi

Program pendidikan kesehatan yang kreatif, seperti kampanye di media sosial, kunjungan edukatif ke sekolah, dan lomba video edukasi tentang cara menyikat gigi yang benar, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Edukasi ini harus menekankan dampak langsung dan tidak langsung dari kebiasaan buruk.

  • Mempermudah Akses Layanan Kesehatan

Pemerintah dan institusi kesehatan perlu menghadirkan layanan gigi yang terjangkau, terutama di wilayah pedesaan. Program seperti Mobile Dental Clinic atau penyediaan dokter gigi keliling dapat menjadi solusi efektif untuk menjangkau masyarakat terpencil.

  • Kolaborasi Kampanye Anti-Gula dan Anti-Rokok

Menyertakan pesan kesehatan gigi dalam kampanye nasional anti-rokok dan pengurangan konsumsi gula akan memperluas dampak positifnya. Label peringatan pada kemasan produk dan kebijakan cukai tambahan dapat mengurangi konsumsi berlebihan.

  • Mendorong Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan gigi gratis atau subsidi layanan gigi di acara-acara besar dapat menjadi langkah awal untuk membiasakan masyarakat melakukan pemeriksaan rutin.

Fenomena perilaku kesehatan (health behavior) yang memengaruhi kesehatan gigi adalah cerminan tantangan besar yang dihadapi masyarakat Indonesia. Dengan pendekatan holistik dan inovatif, permasalahan ini dapat diatasi, membuka jalan bagi generasi masa depan dengan senyum yang lebih sehat dan percaya diri. Mari jadikan kesehatan gigi sebagai prioritas, karena senyum yang sehat adalah langkah awal menuju kualitas hidup yang lebih baik.

 

 

 

 

 

Referensi

Academy of General Dentistry. (2019). White Paper on Increasing Access to and Utilization of Oral Health Care Services. Retrieved from https://www.agd.org

Broadbent, J. M., Thomson, W. M., & Poulton, R. (2016). Oral health and the health transition: Behavioral, social, and psychological influences. Journal of Dental Research, 95(10), 1093--1099. https://doi.org/10.1177/0022034516658617


Community Dentistry and Oral Epidemiology. (2022). Advancing Behavioral and Social Sciences in Oral Health. Community Dentistry and Oral Epidemiology, 50(S1), 12-20. https://doi.org/  


Corr, A. (2019). What Are Dental Therapists? The Pew Charitable Trusts. Retrieved from https://www.pewtrusts.org/en/research-and-analysis/articles/2019/10/09/what-are-dental-therapists


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.


Moles, D. R., & Ashley, P. (2018). Improving access to dental care for underserved populations: A review. International Dental Journal, 68(6), 336--341. https://doi.org/10.1111/idj.12421

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun