Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA atau MA, banyak warga Nahdliyin memilih untuk melanjutkan studi ke universitas, baik perguruan tinggi Islam maupun negeri. Salah satu tujuan populer di Semarang adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo. Bagi warga Nahdliyin, pondok pesantren kerap menjadi pilihan tempat tinggal selama kuliah.
Menggabungkan peran sebagai mahasiswa dan santri bukanlah hal yang mudah, namun pilihan ini menawarkan banyak manfaat. Selain mendapatkan ilmu di kampus, mahasiswa yang tinggal di pesantren juga memperoleh pendidikan agama yang mendalam, serta penguatan karakter seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian. Berikut beberapa pesantren di sekitar UIN Walisongo yang dapat menjadi referensi:
1. Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah
Pondok ini berdiri sejak tahun 1988 atas inisiatif KH Abbas Masrukhin dan diresmikan oleh Kementerian Agama Kota Semarang pada tahun 1994. Berlokasi di Jl. Beringin Timur, Tambakaji, Ngaliyan, pondok ini hanya berjarak sekitar 5-8 menit dari Kampus III UIN Walisongo. Pesantren Al-Ma’rufiyyah mengadopsi pendekatan pendidikan salaf-tradisional-modern sesuai manhaj Ahlussunnah wal Jamaah.
2. Pondok Pesantren Madrosatul Qur’anil Aziziyyah (PPMQA)
Terletak di Jalan Bringin Timur, Ngaliyan, pesantren ini didirikan oleh KH M. Sholeh Mahalli, AH pada 13 Juli 1991. Pesantren ini berfokus pada pembentukan karakter muslim yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits. Pesantren ini sangat cocok bagi mahasiswa yang ingin menghafal Al-Qur'an, dengan jarak tempuh sekitar 9 menit dari kampus.
3. Pondok Pesantren Darul Falah Besongo
Berdiri sejak 2008 di Perumahan Bank Niaga B-9, Ngaliyan, pesantren ini didirikan oleh KH Ahmad Basyir Jekulo Kudus dan diasuh oleh KH Imam Taufiq. Pesantren ini sangat strategis karena terletak tepat di depan Kampus III UIN Walisongo. Santri bisa menjangkau kampus dengan berjalan kaki atau menggunakan motor dalam waktu 3 menit.
4. Pondok Pesantren Al-Masthuriyah
Pondok ini, yang didirikan pada tahun 2018 oleh KH Zaenal Arifin, terletak di Jl. Ringin Sari II, Purwoyoso, Ngaliyan, tepat di depan Kampus III UIN Walisongo. Pondok Al-Masthuriyah memiliki visi membentuk pribadi Qur'ani yang berakhlak mulia dan berprestasi. Kegiatan santrinya meliputi kajian kitab kuning, pembacaan Yasin, serta Maulid Nabi.
5. Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah
Dibangun pada tahun 2001 oleh KH Ahmad Izzudin, pesantren ini berada di Jalan Bukit Beringin Lestari Barat, Ngaliyan. Pesantren ini menawarkan pembelajaran ilmu agama sekaligus pelatihan keterampilan, khususnya dalam ilmu falak. Santri juga mengikuti berbagai kegiatan seperti kajian falak, dzikir Rotibul Haddad, dan shalat tahajud berjamaah. Lokasinya sekitar 10 menit dari Kampus III UIN Walisongo.
Memilih untuk tinggal di pesantren sambil menjalani kuliah di UIN Walisongo adalah langkah yang menantang namun bermanfaat. Dengan banyaknya pilihan pesantren di sekitar kampus, kamu bisa menemukan tempat tinggal yang mendukung pendidikan akademis sekaligus pengembangan spiritual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H