Semarang-- Bertempat di Aula Gedung Prof. Tgk. Ismail Yakub Kampus 3 UIN Walisongo, Ma'had Al Jamih Walisongo menggelar kegiatan Orientasi Kepesantrenan Gelombang II untuk mahasiswa baru Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (30/11/2024). Kegiatan ini diikuti oleh 1164 mahasiswa dari total 1273 yang terdaftar dalam program Walisiadik, yang merupakan bagian dari proses orientasi kepesantrenan bagi mahasiswa baru. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pimpinan dari UIN Walisongo, di antaranya Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Kepala Biro AAKK, serta Kabag Umum. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen lembaga dalam mendukung kegiatan orientasi dan pengembangan karakter mahasiswa melalui pembekalan kepesantrenan.
Dalam sambutannya, Dr. Hasan Asyri Ulama, selaku Wakil Rektor 3, mengungkapkan permohonan maaf karena Ma'had UIN Walisongo belum dapat memenuhi kapasitas mahasiswa baru pada tahun ini. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan fasilitas dan jumlah pengelola, namun ia menegaskan bahwa UIN Walisongo akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dalam program pema'hadan ini ke depannya.Â
"Kami mohon maaf atas kekurangan ini, namun kami berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan berinovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para mahasiswa," ujarnya.
Dr. Hasan juga menjelaskan bahwa program ma'had tahun ini diselenggarakan dengan format yang berbeda, yakni dalam bentuk program "Mondok Kilat" yang hanya berlangsung selama empat bulan. Program ini lebih singkat dibandingkan dengan program ma'had biasa, karena terpotong oleh libur akademik selama dua minggu. Meskipun demikian, ia mengimbau para mahasiswa baru untuk tetap memanfaatkan waktu singkat tersebut dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.Â
"Nikmati masa-masa di ma'had ini dengan penuh kegembiraan dan keikhlasan, karena waktu yang singkat ini akan terasa cepat berlalu," kata Hasan.
Kepala Pusat Ma'had Al Jamih Walisongo, Dr. Ahmad Muthohar, M. Ag, dalam kesempatan yang sama menjelaskan pentingnya Orientasi Kepesantrenan sebagai bagian dari proses pembentukan karakter bagi para mahasiswa baru. Menurutnya, orientasi ini tidak hanya sekadar pengenalan terhadap kehidupan di ma'had, tetapi juga sebagai sarana untuk membekali mahasiswa dengan nilai-nilai dasar dalam etika santri yang akan mendukung perkembangan akademik mereka di kampus.Â
"Orientasi ini sangat penting agar para mahasiswa memiliki landasan yang kuat dalam menjalani kehidupan di ma'had, baik dari segi etika maupun kompetensi yang harus mereka kuasai sebagai santri. Semua kompetensi ini nantinya akan mendukung pencapaian akademik di UIN Walisongo," tegas Ahmad.
Sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, KH. Ali Ma'ruf, S.H.I, M.H.I, memberikan motivasi kepada para santri untuk mengikuti seluruh kegiatan di ma'had dengan hati yang ikhlas dan senang. Beliau mengingatkan agar para mahasiswa tidak merasa terbebani dengan berbagai kegiatan yang ada di ma'had, melainkan melihatnya sebagai peluang untuk berkembang baik secara pribadi maupun akademik.Â
"Cobalah untuk mengikuti kegiatan ini dengan semangat, karena di balik setiap proses pasti ada manfaat yang bisa kalian ambil. Jangan anggap ini sebagai beban, tapi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang," ujar KH. Ali.
Lebih lanjut, beliau juga menekankan pentingnya ketaatan pada aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh Ma'had Al Jamih Walisongo. Kepatuhan terhadap aturan ini akan menjadi salah satu syarat untuk dapat lulus dari program pema'hadan. Bagi para santri yang tidak memenuhi syarat kelulusan, mereka akan diminta untuk mengulang program ini pada periode berikutnya, karena syahadah atau sertifikat kelulusan dari ma'had merupakan salah satu prasyarat penting untuk dapat melanjutkan kegiatan akademik di kampus.Â
"Dengan lulus dari ma'had, kalian tidak hanya memperoleh pengetahuan agama yang lebih dalam, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi yang sangat dihormati di kampus ini. Itulah sebabnya, lulus dari program ma'had adalah syarat yang wajib dipenuhi," tegas KH. Ali.
Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan orientasi ini diharapkan dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengembangkan diri mereka, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun akademik. Dengan bekal yang diberikan melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa baru dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan di dunia akademik maupun kehidupan di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H