Menurut kamus besar bahasa indonesia intuisi adalah daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati. Sedangkan intelektual menurut kamus besar bahasa indonesia adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan.
Apasih perbedaan intuisi dan intelektual ?
Nah, perbedaan dari keduanya yaitu intelektual berasal dari belahan otak kiri yang mana intelektual ini mencakup banyak pengetahuan dan kemampuan seperti kemampuan menyelesaikan masalah, merencanakan, menalar dan juga berfungsi sebagai daya tangkap serta belajar.Â
Sedangkan intuisi berasal dari belahan otak kanan dan kebalikan dari intelektual, karena intelektual memiliki artian untuk berpikir jernih maka intuisi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran, merencanakan atau tanpa intelektualitas.Â
Intuisi ini datang dengan sendirinya dan berasal dari dunia lain tanpa adanya kesadaran, contoh kecil dari intuisi ini adalah ketika seseorang tiba-tiba terdorong untuk membeli makanan yang sedang dilihatnya pada saat itu.
Apasih contoh intuisi dan intelektual dalam kehidupan anak?
Sebenarnya banyak contoh keduanya pada anak dalam kehidupan sehari, contonya intuisi dalam kehidupan sehari-hari bagi anak seperti hasrat anak dalam berkreativitas tiba-tiba lebih tinggi karena terkadang anak ketika disekolah masih buntu mau melakukan atau berkreasi seperti apa, akan tetapi tiba tiba ketika dia di rumah mulailah hasrat berkreasi tumbuh karena rasa keingintahuannya.
Selain itu sering kita melihat anak-anak atau adik tiba-tiba ingin menemui saudaranya atau ingin diajak pergi kerumah saudaranya, nah hal ini adalah salah satu intuisi sebagai perasaan mereka yang mendorong untuk melakukan hal tersebut. Â
Selanjutnya yaitu contoh intelektual anak dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya dalam beberapa penelitian mengatakan bahwa kecerdasan anak yang belajar pada usia prasekolah atau anak rentan usia 4-6 tahun dengan anak yang tidak bersekolah di usia prasekolah itu akan berbeda dalam meningkatkan IQ.Â
Menurut saya memang bersekolah pada usia prasekolah sangatlah penting, karena anak usia dini adalah masa dimana anak bermain dan belajar, belajar seraya bermain.Â
Meskipun dirumah telah diajarkan beberapa hal akan tetapi hal itu belum cukup jika anak belum disekolahkan, karena di usia prasekolah akan di ajarkan bagaimana anak mulai mengenal tahapan-tahapan perkembangannya.Â
Contoh mengembangkan intelektual anak usia dini ini adalah bervariasi dalam menstimulasi anak, dengan memberikan banyak permainan-permainan yang mengandung edukatif, atau yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H