Kuratapi ketika pagi menyambut
Embun yang seketika menempel di daun
Kabut yang menutupi embun
Dengan paparan gerimis tipis yang manis
Aku membuka jendela
Udara menabrakku
Kuhirup
Lalu ku tutup kembali jendela itu
Kupandangi ke arah luar
Dengan getaran jiwa yang tersaduk
Aku teringat
Tidak semudah membuka dan menutup jendela aku menikmati udara itu
Bak aku mencari daunku yang berembun hilang
Tersaruk-saruk desakan pohon
Tertampar ranting terbang
Hingga aku susah menemukan daunku
Akhirnya kutemukan dia
Dengan hampa dan lara
Ku genggam dan tak mau ku lepas
Ku dekap dengan rasa yang linglung
Menganga karena telah menjumpainya
Dia hanya hampa dan terdiam
Aku teringat kembali
Hanya uap yang menempel jendelaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H