Mohon tunggu...
Hanum Pratiwi
Hanum Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Lingkungan

Hobi saya adalah membaca buku, menulis, menonton film (genre buku dan film yang saya suka adalah fiksi (ilmiah, umum), fantasi, dan lebih banyak tentang slice of life), dan mendengarkan musik. Saya suka kucing, berkebun, memasak, dan membuat aksesoris (gelang, kalung, cincin, gantungan kunci) dari manik-manik dan tali. Saya tertarik di bidang lingkungan dan ingin menguasai pengolahan air dan air limbah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pilah Sampah untuk Menambah Usia Bumi

5 Februari 2024   08:52 Diperbarui: 5 Februari 2024   08:54 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://waste4change.com/blog/sampah-pengertian-jenis-hingga-peraturannya-di-indonesia/

Sampah merupakan hal yang mendampingi kita dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian sampah sendiri menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Lalu menurut UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Dengan demikian, tanpa disadari semua kegiatan yang manusia lakukan akan menghasilkan sampah. 

Sampah-sampah yang ada di bumi ini tentunya akan menyebabkan masalah bila hal-hal kecil tidak kita sadari. Bahaya sampah sudah banyak terjadi di sekitar kita. Meledaknya TPA Leuwigajah yang memakan korban jiwa seharusnya menjadi peringatan bagi kita. Dari sisa makanan  yang kita buang tanpa pengelolaan dapat menghasilkan gas metana yang menjadi penyebab peristiwa ledakkan tersebut. Semakin besar dan bertambah usia manusia, semakin kecil dan berkurang kesadaran kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Perlu kita ketahui lagi mengenai jenis-jenis sampah, cara pemilihan, dan pengelolaan sampah yang sedari dulu telah diajarkan.

Jenis-jenis sampah yang kita ketahui ada tiga, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Tetapi ada dua jenis sampah yang perlu ditambahkan, yaitu sampah kertas dan residu. 

1. Sampah Organik

Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable). Contohnya seperti sisa kulit buah, sisa sayuran, sisa-sisa makanan, dedaunan, dll.

Sampah organik bisa dibedakan lagi secara lebih mendetail ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering punya kandungan air yang lebih sedikit dibandingkan sampah organik basah. Oleh karena itu, biasanya sampah organik basah akan lebih cepat membusuk sehingga hancur lebih dulu.

2. Sampah Anorganik

Berbeda dari sampah organik, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami (undegradable) karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan hasil olahan dari bahan sintetik tertentu. Contohnya seperti styrofoam, kaleng, busa, plastik, dll. 

https://sustaination.id/sampah-anorganik/
https://sustaination.id/sampah-anorganik/

Sampah anorganik yang sulit terurai dan tidak dikelola akan menyebabkan penyumbatan di saluran air dan pori-pori tanah sehingga akan menyebabkan banjir.

3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)

Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh karena itu, pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai.

4. Sampah Kertas

Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam wadah yang berbeda dari sampah organik dan anorganik. Pemilahan sampah kertas berguna untuk memudahkan proses daur ulang kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, bungkus kemasan berbahan kertas, dan buku juga termasuk dalam jenis sampah kertas.

5. Sampah Residu

Menurut Department of Environmental Protection of Pennsylvania (DEP Pennsylvania), menyatakan sampah residu sebagai sampah sisa industri, pertambangan, atau pertanian yang tidak berbahaya untuk alam. Sampah residu yang diproses dan dikelola di bawah pengawasan DEP Pennsylvania umumnya merupakan abu sisa industri yang memang tak lagi bisa diproses.

Dikutip dari Waste4Changed.com, sampah residu tidak selalu merupakan sampah anorganik seperti kaca, plastik, kertas, logam, atau karet. Ada juga beberapa bahan organik yang menjadi sulit didaur ulang  karena pengelolaan sampahnya yang cukup rumit: contohnya batok dan batang pohon kelapa, lalu kulit duren serta nangka. Selain itu, popok bayi, pembalut, bekas permen karet, dan puntung rokok juga termasuk sampah residu.

Setelah mengetahui jenis-jenis sampah yang ada, kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat tempat sampah terpisah antara sampah organik, anorganik, dan sampah kertas. Sampah-sampah tentu akan dikelola dengan cara berbeda. 

Pengelolaan sampah menurut jenisnya :

1. Sampah Organik

Biopori merupakan lubang tanah sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm yang berfungsi sebagai resapan air hujan sekaligus pengomposan. Biopori dapat menampung 7,8 L sampah organik. Pengomposan ini memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pengurai. Mikroorganisme pengurai meliputi bakteri, jamur, serangga, dan sebagainya. Sampah organik dapat menjadi kompos di dalam biopori setelah 15-30 hari kemudian. 

Di sisi lain, biopori juga berguna untuk mencegah terjadinya banjir karena run-off air hujan. Air yang mengalir akan masuk ke dalam lubang biopori dan masuk ke dalam tanah, sehingga tanah disekitar akan menyimpan air lebih banyak.

B. Sumber Energi Biomassa

Secara bahasa, biomassa berarti jumlah total atau berat organisme pada volume dan area tertentu, atau merujuk pada bahan organik yang digunakan sebagai bahan bakar, terutama untuk pembangkit listrik. Secara harfiah, biomassa adalah sebuah bentuk dari energi terbarukan yang berasal dari bahan organik seperti hewan dan tumbuhan. Dilansir dari eia.gov, sumber energi biomassa dapat berasal dari:

1. Limbah dan pengolahan kayu. Contohnya seperti kayu bakar, pelet kayu, serpihan kayu, serbuk gergaji, limbah pabrik kayu dan furniture, serta lindi hitam dari pabrik pulp dan kertas.

2. Tanaman dan limbah pertanian. Jagung, kedelai, tebu, bahkan tanaman berkayu dan alga. Selain itu, sisa pengolahan tanaman dan juga makanan, dimanfaatkan pula untuk menghasilkan biofuel.

3. Bahan biogenik dalam limbah padat perkotaan, contohnya seperti produk kertas, kapas, dan wol. Sebagian juga dapat berasal dari limbah makanan, pekarangan, serta kayu.

4. Kotoran hewan (bahkan manusia) untuk memproduksi biogas/gas alam terbarukan.

C. Eco enzyme

Sampah organik untuk eco enzyme sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Seperti, cairan disinfektan, cairan pembersih yang ramah lingkungan dan juga bisa digunakan sebagai pestisida alami untuk tanaman. Dalam pembuatan eco enzyme, gas ozon (O3) akan dilepaskan ke udara, yang mana gas ini mampu mengurangi karbondioksida (CO2). Dari proses ini, amonia dari sampah organik akan diubah menjadi nitrat (NO3), hormon alami dan nutrisi yang baik untuk tanaman. Bisa dikatakan jika pembuatan eco enzyme ini juga ramah lingkungan.

Dalam membuat eco enzyme, tidak semua sampah organik bisa digunakan. Ada beberapa sampah seperti daun kering, sisa makanan olahan, dan ranting, tidak bisa dimanfaatkan menjadi eco enzyme.

D. Biokonversi Maggot BSF

Maggot BSF atau belatung adalah larva dari lalat Black Soldier Fly dengan nama latin Hermetia Illucens. Maggot berguna dalam proses penguraian bahan-bahan organik karena maggot mengkonsumsi sampah sayuran dan buah. Kemampuan maggot dalam mengurai sampah dalam waktu 24 jam 10.000 ekor Maggot BSF dapat mengurai 5 kg sampah organik. maggot juga mampu memakan sampah organik sebanyak 2 hingga 5 kali berat badannya per hari.

Dalam bidang peternakan maupun pertanian, maggot dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kompos atau pupuk organik yang tidak berbau juga dapat menekan penggunaan pupuk berbahan kimia. Sementara itu, dalam bidang peternakan maggot dijadikan pakan unggas dan ikan karena  memiliki nilai protein yang tinggi yaitu mencapai 51%.

E. Kertas Daur Ulang

Kertas Daur Ulang (KDU) merupakan kertas yang berasal dari kertas tidak terpakai kemudian diolah menjadi kertas bermanfaat. Dengan mendaur ulang kertas maka akan diperoleh kertas yang bernilai tinggi terutama nilai ekonomi dan ekologi.

F. Membuat Kerajinan

Sampah anorganik dapat dikelola untuk dijadikan kerajinan. Dengan melakukan pemilihan terlebih dahulu, sampah anorganik dapat menjadi kerajinan dan bernilai ekonomis. Contohnya galon air dijadikan pot tanaman, plastik kemasan dijadikan ekobrik membuat bunga dari kantong plastik, dll.

Pemilihan dan pengelolaan sampah yang kita lakukan tentunya bukan hanya kita yang merasakan. Lingkungan, tumbuhan dan hewan-hewan di sekitar kita juga akan merasakannya. Air hujan akan menjadi bersih dan tidak terjadi hujan asam. Air hujan yang jatuh akan terserap lebih banyak sehingga volume air tanah meningkat dan tidak terjadi banjir. Hewan-hewan akan memiliki habitat yang layak. Tanaman akan menjadi lebih subur. Keselarasan antara manusia dan lingkungan itulah yang akan membuat usia bumi tidak akan berkurang cepat. Dengan kita memilah sampah, bumi ini akan terjaga dan kehidupan makhluk hidup akan nyaman.

Sumber :

Pengertian Sampah

Sampah Residu

Pengelolaan Sampah Organik

Jenis Sampah 

Biomassa

Budidaya Maggot

Kertas Daur Ulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun