Guru adalah pendidik anak bangsa yang tak kenal lelah, karena masa depan sebuah bangsa ada di tangan guru. Menurut Harold H. Titus menjadi apa dunia kita, tergantung dengan kecerdasan, rasa tanggung jawab, keberanian, dan ketetapan hati untuk merekonstruksi seperangkat nilai di mana kita dapat meyakininya. Untuk itu,  guru membutuhkan filosofi pendidikan untuk memainkan peranan sentral dalam integrasi pribadi, rekonstruksi dan stabilitas sosial. Menurut Harold H. Titus, mengapa guru membutuhkan filosofi adalah sebagai berikut:
1. Guru harus membuat keputusan dan bertindak
    Tugas penting dari filosofi adalah mencari norma dan tujuan. Jaques Martin mengatakan bahwa filosofi mengingatkan manusia mengenai "kegunaan tertinggi hal-hal yang tidak berhubungan dengan alat-alat, tetapi dengan tujuan. Bagi manusia tidak hidup hanya dengan roti, vitamin, dan penemuan-penemuan teknologi. Mereka hidup dengan nilai-nilai dan realitas-realitas yang bebas waktu dan pengetahuan yang berharga untuk kepentingan mereka sendiri"
2. Tingkah laku guru adalah milik sendiri
    Aristoteles menyatakan bahwa filosofi memungkinkan ia berbuat dengan kemauan, yang orang lain hanya takut hukum. Dalam masyarakat, setiap manusia akan setuju dengan hukum atau, jika ia tidak menyukai hukum itu, ia mengritiknya dan merangsang untuk melakukan suatu perubahan.
3. Sebagai alat bantu pengembangan dan kebiasaan berpikir atau bereflektif
    Filosofi dapat membantu kita sadar untuk menjadi lebih cerdas, lebih aktif, lebih kritis, dan lebih tajam. Dalam filosofi, ada perbedaan pokok pandangan untuk dipertimbangkan dan ada masalah-masalah yang tak terpecahkan yang penting bagi kehidupan. Maka dari itu, rasa kagum siswa atau mahasiswa, dorongan keingintahuannya, dan minat spekulatifnya terpelihara hidup.
4. Hidup dalam suatu masa ketidakpastian
    Sekarang ini kita hidup dalam suatu masa ketidakpastian, banyak car acara lama untuk melakukan sesuatu tidak memadai lagi. Dalam kondisi ini, kita membutuhkan skala nilai-nilai dan suatu pendirian mengenai arah.
5. Membantu guru untuk mendapatkan keselarasan atau mengadakan penyesuaian antara dirinya dan dunianya.
    Suatu studi filosofi akan membantu orang untuk membangun keyakinan keagamaannya diatas fondasi-fondasi yang matang secara intelektual. Filosofi dapat membantu kepercayaan keagamaan seseorang jika tidak tegantung pada konsep pra-ilmiah, sempit, using, dan dogmatik