Mohon tunggu...
Hanum Muti Salshabila
Hanum Muti Salshabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhamadiyah Jakarta

Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi. Aktif dalam organisasi IMM, selain itu saya adalah bagian dari Radio Fisip UMJ yaitu MRadio sebagai Announcer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Generasi Muda untuk Survive di Era Globalisasi

9 Januari 2024   16:00 Diperbarui: 10 Januari 2024   14:21 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Globalisasihttps://pixabay.com

Generasi muda saat ini harus dibentuk sedemikian rupa untuk menghadapi persaingan global yang semakin berat dan ketat.

Daya saing suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh kemandirian dan kemampuan pemuda untuk selalu meningkatkan kualitas dan keunggulan sumber daya manusianya. Tantangan Indonesia saat ini hingga ke depan akan semakin berat, karena semakin tingginya persaingan di tingkat global. Oleh karena itu pemuda-pemudi Indonesia harus selalu meningkatkan kemampuan dirinya agar siap bersaing di level internasional.

Dikatakan Djoko, pada tahun 2015, kita akan memasuki era baru Komunitas ASEAN yang meliputi komunitas keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam bentuk komunitas ASEAN semacam ini, arus barang, jasa, dan orang akan semakin leluasa sehingga hal itu adalah bagian dari tantangan sekaligus kesempatan ke depan bagi bangsa dan pemuda Indonesia. Dengan demikian, persaingan tidak lagi meliputi 240 juta masyarakat, tetapi dengan 500 juta masyarakat ASEAN.


Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan para pemuda Indonesia di segala bidang, di setiap pelosok Indonesia, untuk bisa bersaing dan memenangkan persaingan tanpa kehilangan akar budayanya. Maka dari itu, berikut strategi generasi muda dalam bersaing di era globalisasi saat ini:

1. Menguasai Bahasa

Menguasai bahasa menjadi poin utama pada strategi ini. Mempelajari bahasa asing atau bahasa internasional sangat penting untuk menghadapi persaingan global dan mengembangkan komunikasi yang efektif. Dalam era globalisasi ini, batasan negara menjadi semakin buyar, dimana setiap orang dapat saling berhubung tanpa mengenal jarak, bangsa, atau kekhawatiran. Bahasa membantu mengembangkan kemampuan berpikir dan menghadapi persaingan global.

Namun, tidak hanya bahasa asing, generasi muda harus menguasai 3 bahasa sekaligus. Pertama, bahasa persatuan atau bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia. Kedua, bahasa internasional seperti, Bahasa Inggris, Mandarin, atau jepang. Ketiga, bahasa daerah, Indonesia memiliki beragam suku, adat, ras, budaya dan bahasa. Sangat miris apabila generasi muda tidak mengetahui, mempelajari dan menguasai paling tidak satu bahasa daerah.

2. Pendidikan Yang Tepat

Di era global saat ini, posisi pendidikan menjasi sebuah hal yang sangat sentral, karena posisinya yang sangat dibutuhkan agar mampu memberikan makna setiap subjek materi untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju peradaban Bangsa yang maju.

Globalisasi memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia, namun perlu diperhatikan bahwa perkembangan perlu disikapi dengan baik. Melalui jalur pendidikan yang tepat, generasi muda dapat dengan mudah mendapatkan kuasa atas apa yang mereka selama ini inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun