Mohon tunggu...
Azzahra
Azzahra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

belajar dan berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Elaborasi Pemahaman PPDP (Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya) Topik 3

20 November 2024   09:11 Diperbarui: 20 November 2024   09:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mempelajari topik ini lebih dalam dan memberikan pendapat secara mendetail mengenai asesmen yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran di sebuah kelas, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut.

1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran? 

Jawab: 

Asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran melalui alat ukur yang digunakan yang terdiri dari teknik penilaian dan instrumen penilaian yang digunakan dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Berikut merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. 

  • Tes tertulis
    Tes tertulis dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta didik mengenai topik pembelajaran atau materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Tes tertulis dapat berupa pilihan ganda, isian, uraian, dan tes tertulis lainnya. 
  • Tes lisan
    Tes lisan hampir sama dengan tertulis, hanya saja tes lisan menggunakan pengucapan atau penyampaian jawaban melalui lisan. 
  • Observasi
    Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung kondisi peserta didik dalam proses pembelajaran baik itu sikap, keterampilan maupun perkembangan belajarnya. 
  • Kinerja/unjuk kerja
    Teknik penilaian ini menuntut peserta didik untuk menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja seperti: bercerita, berdeklamasi (penghayatan, pelafalan, intonasi, ekspresi), membaca nyaring, berpidato, bermain peran, berbalas pantun, drama teater, dll 
  • Projek
    Teknik penilaian ini digunakan untuk menilai hasil kerja peserta didik berupa produk yang dihasilkan. 
  • Penugasan
    Penugasan dilakukan untuk menilai pemahaman peserta didik terkait materi yang dipelajari pada pertemuan hari itu juga. 
  • Portofolio
    Teknik penilaian ini melibatkan pengumpulan dan penilaian karya-karya siswa selama proses pembelajaran. Portofolio siswa dapat selama proses pembelajaran. Portofolio siswa dapat berisi contoh tugas, proyek, atau berisi contoh tugas, proyek, atau presentasi yang mencerminkan kemampuan presentasi yang mencerminkan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Ada beberapa alat ukur yang dapat diketahui langsung hasilnya atau dinilai langsung seperti tes tertulis, tetapi ada juga yang tidak dapat dinilai langsung dan membutuhkan instrumen penilaian. Berikut merupakan instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. 

  • Rubrik
    Rubrik merupakan pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai untuk dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik. 
  • Ceklis
    Instrumen asesmen jenis ini berupa daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju. 
  • Catatan anekdotal
    Berupa catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan. 
  • Grafik perkembangan
    Instrumen asesmen ini berupa grafik atau infografik yang bisa menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik. Jadi dalam grafik atau infografik ini memuat informasi tentang perkembangan belajar dari peserta didik. 

2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik pada proses pembelajaran?

Jawab: 

Asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik pada proses pembelajaran melalui pendekatan asesmen yang digunakan. Berikut beberapa pendekatan asesmen yang dapat digunakan untuk memberikan ruang pada peserta didik agar dapat memberikan umpan balik pada proses pembelajaran. 

  • Assessment for Learning (AfL)
    AfL adalah sebuah asesmen yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan asesmen ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses belajar dan mengajar. Dengan AfL, guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan belajar dan menentukan kemajuan belajar peserta didik. Contoh AfL adalah kuis, presentasi, tugas, dan sebagainya. 
  • Assessment as Learning (AaL)
    AaL memiliki fungsi yang sama dengan AfL karena keduanya dilaksanakan pada saat proses pembelajaran. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Contoh dari AaL ini adalan penilaian diri (self-assessment) dan penilaian oleh teman sejawat (peer-assessment). Dalam AaL, peserta didik terlibat dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal. AfL dan AaL merupakan bagian dari asesmen formatif yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar. 
  • Assessment of Learning (AoL)
    AoL adalah asesmen yang dilaksanakan di akhir proses pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur capaian belajar atau hasil peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Contoh AoL ini adalah ulangan harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir tahun dan sebagainya. AoL merupakan bagian dari asesmen sumatif yang harus dilakukan oleh guru.

3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum dapat memenuhi tujuan pembelajaran? 

Jawab: 

Jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum dapat memenuhi tujuan pembelajaran, maka diperlukan beberapa cara ataupun langkah untuk mengatasi hal tersebut yaitu sebagai berikut. 

  • Melakukan evaluasi ulang tujuan pembelajaran
    Evaluasi ulang tujuan pembelajaran perlu dilakukan agar kita dapat mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan kebutuhan belajar dan perkembangan peserta didik atau tidak. Sehingga dengan melakukan evaluasi ulang, kita dapat menentukan ulang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan memperhatikan peserta didik dan dapat diukur. 
  • Analisis asesmen yang digunakan
    Analisis asesmen juga perlu dilakukan agar diketahui apakah asesmen yang digunakan dapat mengukur tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Apakah asesmen tersebut mengukur tujuan pembelajaran secara tepat? Apakah sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran? Jika tidak, pertimbangkan untuk menggunakan metode atau instrumen asesmen alternatif yang lebih efektif. 
  • Peningkatan dan pengembangan asesmen
    Apabila asesmen yang digunakan tidak memenuhi tujuan pembelajaran, maka dapat dilakukan penyempurnaan atau pengembangan ulang. Hal ini dapat melibatkan penyesuaian instrumen asesmen, termasuk pembuatan pertanyaan atau tugas yang lebih mencerminkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, perlu diperhatikan juga keseimbangan antara asesmen yang objektif dan subjektif untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kemampuan peserta didik. 
  • Kolaborasi dengan peserta didik
    Melibatkan peserta didik dalam proses analisis dan peningkatan asesmen penting. Dengan melakukan diskusi bersama peserta didik dan mendengarkan masukan dari peserta didik, pengajar dapat memahami perspektif mereka dan menyesuaikan asesmen sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 
  • Memperbaiki proses pembelajaran
    Apabila asesmen yang diterapkan belum memenuhi tujuan pembelajaran, maka kemungkinan perlu dilakukan penyesuaian dalam proses pembelajaran itu sendiri. Seperti melakukan valuasi metode pengajaran, kurikulum, atau strategi pembelajaran yang digunakan dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun