Mohon tunggu...
Hanum Ainun Nafisah
Hanum Ainun Nafisah Mohon Tunggu... Lainnya - Sebagai mahasiswa

Suka membaca beritaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberagaman adalah Rahmah bagi Bangsa Indonesia!!

8 Juli 2023   21:40 Diperbarui: 15 Juli 2023   19:23 2164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dengan keragaman adat istiadat, kepercayaan, suku, dan bahasa menunjukkan statusnya sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk. Keanekaragaman, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi aset berharga, karena dapat memberikan keunikan dan kekuatan. Namun, jika tidak ditangani dengan bijak, keragaman ini dapat menimbulkan tantangan dan berpotensi menimbulkan perpecahan dan konflik yang membahayakan kohesi sosial. 

Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari identitas bangsa. Indonesia terkenal sebagai bangsa yang berbeda, karena berhasil menjaga keharmonisan dalam negara yang terdiri dari berbagai budaya. Ini dicapai melalui merangkul dan memahami perbedaan satu sama lain. 

Di berbagai bahasa, manusia diinstruksikan oleh kekuatan yang lebih tinggi untuk menghormati perbedaan ini, karena itu adalah karakteristik yang melekat. Alhasil, nilai-nilai universal yang telah hadir dalam kemanusiaan sepanjang sejarah tetap eksis dan memiliki kesamaan.

Tuhan menganugerahkan keragaman kepada bangsa Indonesia sebagai anugerah, dan itu adalah salah satu aset terbesar yang hanya dimiliki oleh sedikit bangsa lain di dunia. Penyebab geografis dan munculnya 97 bahasa berbeda dalam setiap kelompok masyarakat juga dapat berkontribusi pada keragaman ini. Perbedaan geografis, seperti fakta bahwa bahasa dan adat istiadat masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan yang tinggal di daerah pegunungan sangat berbeda satu sama lain. 

Mungkin ada perbedaan dalam hal-hal seperti nada bicara dan pilihan kata, desain rumah, cara pelaksanaan upacara adat, alat kerja, dan lain-lain.

Keberagaman sebagai rahmat dari Tuhan tidak dapat dilepaskan dari hambatan yang sering muncul dalam kehidupan individu. Menanggapi perbedaan dengan kesempitan, membicarakan perbedaan, menentang orang lain yang tidak seperti dirinya, bahkan melakukan tindakan kekerasan yang memancing konflik skala besar. 

Hal ini sangat rawan terjadi pada individu Indonesia yang dihadapkan pada perubahan dan kebebasan di era globalisasi. 

Kebhinekaan dalam konteks bangsa Indonesia yang dipandang sebagai suatu keniscayaan dan harus direngkuh sepenuhnya, jauh dari angan-angan. Konsep bahwa keragaman adalah anugrah yang tidak dapat dijadikan pembenaran bagi segala bentuk intoleransi telah dirusak oleh berbagai konflik yang melibatkan isu suku, ras, dan agama.

Keanekaragaman budaya, sebagai salah satu kekayaan budaya yang berharga, merupakan kekuatan dan modal dalam membangun masyarakat Indonesia yang multikultural, karena menyajikan panorama budaya yang lengkap dan beragam. Mengambil bidang seni sebagai contoh, Indonesia memiliki segudang karya, kreasi, dan kekhasan yang berasal dari keragaman budaya masing-masing suku, meliputi seni sastra, seni pertunjukan, musik instrumental, tari, dan ekspresi artistik lainnya. 

Berbagai bentuk tarian memiliki karakteristik etnis, termasuk tari Saman dari Aceh, tari Rantak dari Minangkabau, tari Legong dari Bali, tari Merak dari Jawa Barat, tari Yapong dari Jakarta, tari Serimpi dari Jawa Tengah, tari Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan, Tari Lenso dari Maluku, dan Tari Selamat Datang dari daerah Papua, serta berbagai tarian lain yang berasal dari berbagai suku bangsa.

Kekayaan keragaman bahasa dan budaya Indonesia membedakan negara ini dari negara-negara lain di dunia. Kekhasan ragam bahasa dan budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia merupakan kekayaan langka yang harus segera dilestarikan. Bahasa terkait erat dengan budaya dan berfungsi sebagai sarana ekspresi budaya yang mengikat orang bersama. 

Di era globalisasi saat ini, bahasa memainkan peran penting dalam komunikasi karena bahasa digunakan oleh individu untuk menciptakan budaya mereka. Kekayaan bangsa Indonesia terletak pada keragaman bahasa dan budaya yang harus dipamerkan di panggung internasional dan nasional untuk menghasilkan devisa sebagai penerimaan pajak.

Nilai-nilai budaya yang tertanam dalam masyarakat Indonesia merupakan kekuatan yang dahsyat dan harus dimanfaatkan secara bijak, antara lain:

 (1) Dibandingkan dengan negara lain, keragaman budaya Indonesia sangat beragam, khas dan komprehensif karena terpapar dengan keadaan alam dengan pengaturan geografis, tanaman dan hewan yang bervariasi di Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Prinsip-prinsip budaya ini harus dianut sepenuhnya.

(2) kekhasan dan ketunggalan budaya setempat, yang dimulai dengan sistem kekerabatan, etika sosial, pakaian adat, rumah, tarian, alat musik, dan senjata, serta bahasa dan dialek, alat musik, lagu daerah, pengetahuan medis, dan keahlian kuliner. 

 (3) sesuatu yang menarik perhatian orang-orang dari negara lain yang ingin memahami, bereksperimen, menghargai, dan mungkin mengadopsi budaya lokal Indonesia. Banyak pengunjung yang penasaran dan mendidik diri mereka sendiri tentang budaya lokal, dan beberapa dari mereka akhirnya menjadi warga negara Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau slogan bangsa Indonesia. Slogan ini memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, bahkan ditorehkan dengan cermat pada lambang negara Indonesia. Ungkapan ini berasal dari bahasa Jawa kuno dan menandakan keadaan bangsa Indonesia sebagai "berbeda-beda namun bersatu". Diterjemahkan secara harfiah, istilah "Bhinneka" berarti "bermacam-macam". Dari semboyan tersebut, terlihat bahwa Indonesia memiliki keragaman yang melimpah di berbagai sisi.

Selain perbedaan ras, etnis, adat istiadat, budaya, bahasa, dan agama, Indonesia juga memiliki berbagai organisasi politik, khususnya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, yang memiliki kesamaan ideologi. Kelompok-kelompok ini melengkapi keragaman budaya Indonesia. Dengan mendorong pergaulan demi membina masyarakat dan persatuan bangsa, maka terjalin persatuan yang sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika berfungsi sebagai pemersatu bangsa bukan hanya slogan.

Moral mengambil makna yang lebih besar dalam komunitas yang beragam. Moralitas diwujudkan secara manusiawi melalui norma dan toleransi. Jika ada norma yang telah terbentuk dalam masyarakat itu, maka kehidupan masyarakat akan tertib, baik, dan tertata dengan baik. Salah satu hukum tersebut berkaitan dengan moral. Susila, atau ajaran tentang baik dan buruk dalam perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan akhlak, adalah pengertian umum tentang akhlak dalam masyarakat. 

Komponen pendidikan moral meliputi norma dan nilai, yang menjadi standar untuk menilai baik atau buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia memiliki posisi yang sangat penting dalam menanamkan prinsip-prinsip etika. Instruksi etis memiliki bobot yang signifikan, mengingat banyaknya perbedaan yang kita miliki. Salah satu sifat merugikan yang datang dari bangsa yang heterogen adalah bahwa keragaman dapat dengan mudah melahirkan perselisihan dan perpecahan. Oleh karena itu, pentingnya etika dan pendidikan etika bagi masyarakat Indonesia tidak dapat dilebih-lebihkan.

Ragam adalah serangkaian kombinasi yang berbeda dari aspek-aspek demokrasi sumber daya manusia, organisasi, komunitas, masyarakat, dan budaya. Sedangkan ragam berasal dari kata iman. Dalam konteks iman ada 3 aspek, yaitu manusia, ketaqwaan, dan Tuhan. Maka keyakinan atau doktrin yang mencakup tiga aspek utama dari keyakinan ini dapat disebut iman.

Islam mengedepankan gagasan bahwa Pluralisme, Penerimaan, dan Multikulturalisme adalah syarat yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu contoh nyata di sekitar kita adalah pembedaan agama. Sebagai umat Islam yang taat dan taat, dalam bermasyarakat kita harus saling membantu dalam kebaikan. Namun, tentunya kita harus bisa mengarahkan arah tindakan kita dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama non muslim tanpa melanggar batas-batas hukum dalam Islam.

Keberagaman harus dianggap sebagai bagian alami dari masyarakat majemuk. Ini dapat dibandingkan dengan jari manusia, yang memiliki lima jari terpisah, yang masing-masing memiliki peran berbeda dan mampu melakukan berbagai tugas jika digabungkan. Bhinneka Tunggal Ika berperan penting dalam mewujudkan hal tersebut. 

Masyarakat majemuk harus dibentuk dan ditanamkan multikulturalisme atas kebutuhan mutlak, jika ini tidak tertanam dalam budaya yang beragam, untuk mencegah konflik dan perpecahan yang disebabkan oleh pluralitas. Indonesia sebagai negara kosmopolitan harus menumbuhkan pemahaman multikultural ini dalam semua konteks yang menghargai keberagaman. Gagasan bahwa kita lebih kuat bersama harus menjadi fondasi masyarakat multikultural Indonesia.

Kekayaan dan keindahan Indonesia terletak pada keragaman budayanya. Namun, Indonesia lebih rentan terhadap kekerasan dan perpecahan karena keragaman budaya ini. Dalam masyarakat multikultural, penting untuk menjaga dan menghormati keragaman budaya untuk mencegah perpecahan. Salah satu cara untuk mengurangi terjadinya perpecahan adalah melalui persatuan dan kesatuan. 

Ajaran "berbeda-beda tetapi tetap satu" atau "Bhineka Tunggal Ika" menjadi landasan untuk mempertahankan keragaman ini. Sila ketiga juga mewujudkan cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 

Sangat penting untuk menerapkan prinsip ketiga di lingkungan budaya Indonesia yang beragam. Keutamaan nasionalisme hadir dalam setiap aspek dari sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan Indonesia. Prinsip ketiga inilah yang dimaksud Ir. Sukarno dipahami sebagai kebangsaan atau nasionalisme Indonesia.

Kemungkinan yang dihadirkan oleh keragaman budaya Indonesia adalah sebagai berikut: 

(1) mempersatukan banyak kelompok etnis dan suku yang telah bersatu karena interaksi mereka sebelumnya dengan penjajah. 

(2) merupakan pendorong untuk melestarikan bangsa yang majemuk. Agar individu masyarakat Indonesia dapat bekerja sama dan memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai komponen budaya, diperlukan komunikasi dan interaksi. Bahasa diperlukan untuk kohesi sosial karena memfasilitasi koneksi dan komunikasi antara orang-orang dalam masyarakat. 

Kemungkinan untuk membangun dan mengembangkan banyak budaya etnis di Indonesia memungkinkan kohesi dan solidaritas. Komunikasi antaretnis dengan menggunakan bahasa Indonesia tidak berarti bahasa daerah lain harus ditinggalkan; sebaliknya, itu berarti bahwa orang dapat lebih memahami lingkungan mereka, bereaksi terhadapnya, dan merasa terhubung sepanjang waktu. Hal ini diperkirakan akan merevitalisasi budaya etnik dan daerah Indonesia.

Untuk mewujudkan tujuan luhur negara dan menjaga keutuhan sejarah leluhur, masyarakat, khususnya generasi muda, perlu berperan dalam melestarikan budaya lokal. Masyarakat internasional pada akhirnya akan mengakui dan mengakui ini sebagai bangsa yang hidup dan bermukim di negara kepulauan dengan budaya yang unik. Diharapkan dapat menarik wisatawan dari berbagai negara untuk berkunjung ke Indonesia guna meningkatkan devisa negara dan memberikan peluang alternatif bagi dunia usaha untuk merekrut tenaga kerja Indonesia.

Pada dasarnya, keberagaman merupakan karakteristik yang berkaitan dengan individu yang menimbulkan atau memperkuat persepsi bahwa satu individu berbeda dengan individu lainnya. Keberagaman bahasa dan budaya merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh banyak bangsa di dunia. Untuk menjaga persatuan di tengah keragaman bahasa dan budaya, diperlukan alat pemersatu, khususnya bahasa Indonesia, untuk menjaga kerukunan dalam interaksi antar warga negara. Sebagai salah satu milik bangsa, ragam bahasa dan budaya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu devisa negara untuk menghasilkan devisa melalui media kegiatan seni pertunjukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri..

Metode untuk menangani keragaman adalah merangkul pola pikir penerimaan. Penerimaan adalah sarana untuk mengakui dan menyambut perbedaan di antara berbagai tindakan, masyarakat, kepercayaan, dan etnis di dunia ini. Bagi bangsa seperti Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras, penerimaan sangat penting. Penerimaan berkembang dengan pemahaman bahwa keragaman etnis, agama, ras, dan bahasa muncul dari peristiwa sejarah bersama dengan berbagai pengaruh, seperti aspirasi, dan keprihatinan. Sudah sepatutnya saat ini memandang perbedaan sebagai anugerah, motif untuk bersatu, saling menguatkan, dan bersatu.

Bagi masyarakat Indonesia, keragaman tersebut menawarkan sejumlah keuntungan dan manfaat, antara lain:

1). Keberagaman meningkatkan tradisi dan budaya Indonesia. Banyak suku yang memiliki sejarah budaya yang kaya dan khas, antara lain suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, dan masih banyak lagi. Pluralitas agama menambah warna dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kita dapat memahami dan menghormati kekhasan dan keragaman budaya masing-masing kelompok melalui interaksi dan berbagi satu sama lain.

2).Keanekaragaman berkontribusi pada integritas dan kekompakan negara. Belajar untuk hidup berdampingan, menghargai satu sama lain, dan menyelesaikan perbedaan pendapat melalui diskusi dan penalaran di tengah perbedaan. Keragaman memperluas pandangan kita tentang dunia dan membantu pemahaman kita tentang berbagai sudut pandang. Membangun sikap inklusivitas, toleransi, dan menghargai keragaman dalam masyarakat bergantung pada hal ini.

3).Terdapat potensi ekonomi yang signifikan dalam keragaman. Setiap suku, daerah, atau kelompok budaya memiliki kekhasan masing-masing yang dapat dibudidayakan sebagai wisata atau kerajinan tangan. Selain itu, keragaman mempromosikan kerja sama ekonomi, ilmiah, dan teknologi yang lebih besar. Memanfaatkan keragaman ini secara bijaksana akan meningkatkan potensi pembangunan Indonesia.

Keanekaragaman ras atau budaya ini di satu sisi memberikan dampak positif bagi melimpahnya budaya, seni, dan dinamika sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Namun keragaman ras menjadi problematik ketika masih ada individu dalam masyarakat yang mengidolakan etnosentrisme, yang cenderung memandang nilai dan norma budayanya sendiri sebagai superior, the best. 

Setiap individu memiliki kecenderungan untuk mengasosiasikan diri dengan etnis tertentu. Menghargai perbedaan disertai dengan kemauan dan ketulusan akan sangat mendorong komunikasi antar budaya. Komunikasi antar budaya yang efektif dapat menumbuhkan sikap penerimaan, toleransi, dan kekaguman terhadap budaya lain, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis antar individu yang memiliki latar belakang budaya yang beragam.

Sebagai bangsa yang multikultural, Indonesia memang harus menjunjung tinggi kebinekaan, dan diharapkan demikian dengan tetap menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa dan negara. Berawal dari keragaman suku, ras, dan agama, masyarakat Indonesia memang beragam. Di negara seperti itu, perpecahan sosial sangat mungkin terjadi. Dalam upaya menghindari perpecahan, masyarakat khususnya pemerintah memiliki tugas di bidang ini. Perasaan kedaerahan dan kesukuan yang ekstrim (fanatik) seringkali menjadi penyebab perpecahan karena membuat orang percaya bahwa hanya apa yang dianutnyalah yang benar.

Keunggulan keberagaman Indonesia antara lain:

1. Kekayaan Budaya: Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan cerminan dari kekayaan leluhur yang sangat dijunjung tinggi oleh negara ini. Beragam budaya dapat menarik pengunjung dan meningkatkan perekonomian.

2. Inovasi dan Kreativitas: Keragaman menumbuhkan lingkungan yang penuh dengan banyak sudut pandang, pemikiran, dan gagasan. Ini dapat memicu inovasi dan kreativitas di banyak industri.

3. Keterbukaan dan Toleransi: Keanekaragaman mendorong keharmonisan dan toleransi antar kelompok. Individu dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling membantu jika mereka menghormati perbedaan satu sama lain.

Upaya Mempertahankan Persatuan dalam Keanekaragaman :

1.)Pembelajaran dan Kesadaran: Pengetahuan tentang pentingnya keragaman sejak dini dapat membentuk pola pikir yang mencakup semua dan menerima.

2.)Percakapan dan Debat: Membina percakapan dan debat di antara faksi-faksi masyarakat untuk memahami, menghargai, dan menyelesaikan perbedaan dengan cara tanpa kekerasan.

3.)Hukum dan Aturan: Pihak berwenang dapat menegakkan hukum dan aturan yang mendukung perlindungan hak-hak kelompok minoritas dan mencegah prasangka.

Indonesia terdiri dari 34 Provinsi, meliputi pulau-pulau yang tak terhitung jumlahnya, dan dicirikan oleh keragaman yang luas, termasuk ras, agama, suku, dan budaya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Indonesia, mengingat kuatnya sentimen kedaerahan dan etnis yang berpotensi membahayakan persatuan bangsa dan keutuhan NKRI. Oleh karena itu, pemerintah harus berusaha keras untuk menyatukan perbedaan tersebut tanpa menghilangkannya. Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :

a. Letak geografis Indonesia yang terletak di tengah-tengah Samudera Pasifik dan Indonesia serta dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, menjadikan Indonesia sebagai hub perdagangan.

b. Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari banyak pulau yang penduduknya masing-masing mengembangkan budayanya masing-masing yang unik, sehingga menimbulkan perbedaan budaya di antara mereka.

c. Keberagaman kondisi alam, Indonesia memiliki medan yang beragam seperti dataran rendah, dataran tinggi, lembah, perbukitan, dan lain-lain, yang masing-masing mempengaruhi masyarakat. Masyarakat pesisir berbeda dengan masyarakat pegunungan, misalnya dalam hal struktur perumahan, mata pencaharian, dan aksen bahasa.

d. Akses komunikasi dan transportasi Masyarakat dapat terhubung dengan kelompok lain dengan lebih mudah berkat infrastruktur transportasi dan komunikasi, namun fasilitas yang terlalu banyak juga dapat berkontribusi pada keragaman masyarakat Indonesia. Rasa kepedulian sosial juga akan menurun akibat sosialisasi langsung antar masyarakat yang benar-benar memudar karena metode komunikasi yang lebih maju.

e. Penerimaan Perubahan dalam Komunitas. Variasi individu dalam masyarakat Indonesia dapat dikaitkan dengan cara masyarakat memandang sesuatu yang baru. Daerah perkotaan termasuk yang mudah merangkul budaya lain, namun orang lain masih mengembangkan budayanya sendiri.

Tantangan Keberagaman Bangsa Indonesia:

Konflik Sosial : Konflik antar suku, konflik agama, atau konflik horizontal antar kelompok bisa saja disebabkan oleh kebhinekaan Indonesia.

Stereotip dan prasangka negatif terhadap kelompok lain mungkin diakibatkan oleh kurangnya toleransi dan pemahaman antar kelompok.

Ketimpangan Ekonomi dan Sosial : Ketimpangan ekonomi dan sosial kelompok dapat dikaitkan dengan keragaman suatu negara, dan jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan konflik dan ketidak adilan.

Pada umumnya masing-masing kelompok memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun dalam situasi ini tidak tepat untuk saling mengkritik karena meskipun banyak perbedaannya, mereka semua memiliki kewarganegaraan yang sama, yaitu Negara Republik Indonesia. 

Dengan pemikiran ini, Bhinneka Tunggal Ika memainkan peran penting dalam integrasi. Perluasan multikulturalisme mutlak dalam suatu masyarakat berbentuk pembentukan dan penanaman. Kepercayaan diri akan meningkat jika hal ini tidak mendarah daging dalam masyarakat, mencegah konflik dan perpecahan. Sebagai negara multietnis, Indonesia harus memupuk gagasan antarbudaya tersebut di segala bidang kehidupan yang bernafaskan nilai-nilai keragaman, diawali dengan keyakinan bahwa dengan bersatu kita akan semakin kuat membangun masyarakat multietnis Indonesia.

Perlu disebutkan bahwa keragaman budaya Indonesia yang kaya dapat berfungsi sebagai pondasi dasar bagi keberhasilan kemajuan negara. Perhatian pemerintah terhadap masalah ini sangat penting karena tanpa itu keberhasilan peran budaya dalam pembangunan negara akan sia-sia. Selain itu, pesatnya kemajuan teknologi dan pengetahuan berdampak signifikan terhadap perubahan sosial di Indonesia. 

Hal ini dikuatkan oleh sebagian besar orang Indonesia yang menggunakan internet dan perangkat seluler mereka untuk berinteraksi di media sosial, hal yang lumrah di lingkungan di mana materi yang dibagikan di platform ini mencerminkan budaya tertentu. harus ada struktur untuk peningkatan karakter dan perluasan pengetahuan tentang warisan nasional, di mana seorang pendidik memainkan peran karena pendidik adalah pekerjaan penting untuk penguatan dan pendidikan suatu negara dan tidak dapat digantikan oleh faktor apa pun. dalam sejarah suatu bangsa di masa lalu yang jauh. Budaya dan teknologi dapat berkolaborasi, terbukti bahwa untuk membuat presentasi budaya Indonesia lebih menarik, teknologi memiliki makna yang sangat besar.

Keanekaragaman yang melekat pada bangsa Indonesia merupakan kenyataan yang harus dilestarikan demi kelangsungan hidupnya dalam kesatuan dan keutuhan bangsa. Indonesia adalah negara multietnis, keragaman masyarakat Indonesia tidak tampak, mulai dari perbedaan suku, ras, agama. Bangsa seperti itu memiliki kemungkinan perpecahan yang signifikan dalam masyarakat. Oleh karena itu, hal ini menjadi ujian besar bagi pemerintah bagaimana rencana tersebut disusun agar perpecahan kelompok tidak terjadi.

Keberagaman bangsa Indonesia merupakan sumber daya berharga yang perlu dilestarikan dengan baik. Kita dapat menjaga keharmonisan di tengah perbedaan ini dengan memahami, bertoleransi satu sama lain, dan bekerja sama. Menciptakan landasan yang kokoh bagi pembangunan dan keberlangsungan bangsa Indonesia dengan menjaga kebhinekaan.

Tentu saja, keragaman juga menimbulkan kesulitan dan membutuhkan pengelolaan yang hati-hati. Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bekerja untuk memajukan perdamaian, memupuk toleransi, dan menghargai keberagaman dalam segala aspek kehidupan. Kebhinekaan dapat dijaga sebagai berkah bagi negara Indonesia dengan bantuan pendidikan, diskusi antar budaya, dan kebijakan inklusif. Keanekaragaman budaya, kepercayaan, dan kelompok etnis meningkatkan rasa identitas nasional Indonesia, mendorong kerja sama, dan menciptakan peluang bisnis. Kita bisa mewujudkan negara yang majemuk, toleran, dan maju dengan menjaga dan menghargainya.

Nama                         : Hanum Ainun Nafisah

Nim                             : 221420000599

Dosen Pengampu : Dr. Wahidullah, S.H.I., M.H.

Prodi                           : Perbankan Syariah

Universitas              : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU JEPARA) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun