sesak
napas ini...
kering
tenggorokan ini...
amis
bau badan ini...
kelu
lidah ini...
rabun
mata ini...
perih
rasa ini...
linglung
gelagat ini...
sempit
cakrawala ini...
keroncongan
perut ini...
ngilu
geraham ini...
berdiri
bulu kuduk ini...
Mengeja sabda-sabda alam...
Laut Membentang luas...
Mutiara berkilauan, ikan menggeliat, satwa-satwa bercengkrama...
Daratan Menghampar membentang...
Hutan hujan tropis memayungi...
Padi- jagung-ketela-sagu, sayuran dan palawija menghidupi...
Kilauan intan, emas dan hasil tambang lainnya menghiasi...
Matahari menyinari...
Hujan Membasahi...
Angin bertiup menyejukan...
---------------
Kereta di ciptakan...
Jalan di buat...
pesawat di hasilkan...
Telepon di adakan...
Dunia menjadi selebar daun kelor...
Sempurnalah kekayaan negeriku
----------------
Berpestalah bangsaku...
lupa diri... ketamakan... konspirasi...
melahap... menyikat... mempreteli...
menginjak-injak... merampas...mengotori...
----------------
Rakyat masih sebatas simbol...
kemakmuran hanya bahasa kampanye...
Janji-janji usang untuk melangsungkan kekuasaan...
"kekurangan" di pelihara...
----------------
Jilat-menjilat menjadi budaya...
Feodalisme masih mencengkeram erat...
Premanisme apalagi...
Demokrasi hanya slogan...
-------
Pertiwi menjerit...
Pertiwi menangis...
Pertiwi mengemis....
Oleh kelakuan bangsanya yang tak bersyukur...
.
Gubuk Transisi, 17 Desember 2011
Muna Handifo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H