Mohon tunggu...
Muna Handifo
Muna Handifo Mohon Tunggu... Lainnya - single fighter street fighter

petani tradisional, pernah terdampar di pasar tradisional, terkungkung di warung tradisional dan melakoni street marketing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Moammar Qaddafi akan Kembali Memberontak, Mungkinkah?

2 Maret 2011   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengamati Perkembangan timur tengah, di mana Lybia yang saat ini sedang menghadapi gelombang unjuk rasa dari warga sipil. Namun unjuk rasa ini di jawab pemerintahan Lybia dengan aksi militer berupa penembakan dan pemboman terhadap warga sipil. Muammar Qadaffi tidak menggunakan pendekatan persuasive dalam menghadapi gelombang protes, dia bahkan rela berjuang sampai titik darah penghabisan dan mengerahkan kekuatan militer dan mengarahkan pendukungnya untuk melawan para demonstran.

Siapakah Qadaffi

Menurut sumber yang saya ringkas dari Wikipedia.org. Muammar Qaddafi lahir di Surt Tripoliana, 7 Juni 1942, dia berasal dari keluarga Miskin yang nomadik di sirte. Dia bergabung dengan militer di Benghazi pada Tahun 1963, bersama rekan militannya membentuk kelompok rahasia dengan tujuan menjatuhkan monarki Lybia yang pro barat. Dan berhasil menggulingkan kekuasaan monarchy lybia saat itu.

Perkembangan terakhir yang sayabaca dari berbagai sumber kekayaan qaddafi di unieropa mulai di bekukan, ini merupakan sebuah isyarat bahwa jika qadaffi berhasil di gulingkan Negara-negara barat tidak akan memberikan suaka politik kepadanya bila betul-betul jatuh.

Mencermati dari hal tersebut, apabila campur tangan dunia ketiga khususnya barat yang biasanya di motori oleh Amerika yang dibelakangnya ada israel, mampu menggulingkan Qaddafi, maka Qaddafi harus siap-siap berhadapan dengan hukum internasional berupa kejahatan kemanusiaan, bila hal ini benar-benar terjadi maka Qadaffi siap-siap berhadapan dengan tiang gantungan sebagaimana Presiden Irak Saddam Husein.

Saya yakin Qaddafi sadar akan hal ini, sehingga dia akan berjuang sampai titik darah penghabisan dan tidak akan menyerahkan kekuasaannya begitu saja, hal terburuk menurut hemat saya bila kondisi pemerintahan di Lybia sudah di luar genggamannya, bukan tidak mungkin Presiden Qaddaffi, akan membawa pasukan dan pendukungnya untuk meninggalkan kekuasaan dan kembali memberontak sebagaimana awal dia mengambil kekuasan 42 tahun yang lalu.

Itu hanya pemikiran "anehku",

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun