Mohon tunggu...
Hantu Pena
Hantu Pena Mohon Tunggu... -

sedang mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati Pena Dilembah Risau

16 Februari 2013   11:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:13 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini ucet berada diujung suram

Langkah semakin tersendat

Segumpal beban terasa menerkam

Sesaat kala jalannya kering berpasir


Ia tak dapat berontak

Menangis bukan solusi hati

Terus melaju dijalan berdebu

Meski tak tau arah yang dituju


Kini ia semakin tersudut

Mengkerut semakin kusut

Sedihnya tertutup senyum pilu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun