Hai gubuk tua, berselimut sepi mulai rapuh diujung senja kunang sudah enggan berkelip dbilik terlalu sibuk dihiruk pikuk yg melilit gubukku sayang... Jangan sedih, bila kelak aku jarang singgah, mengukir cerita tentangnu tapi jiwaku tetap disudut ruangmu lukisan impian itu masih kutata penaku tak henti goreskankan, cerita bila nanti aku kembali menjengukmu dengan seuntai rindu menggebu janganlah sendu,.. jangan pula sambut aku dengan air matamu ceritakanlah dongeng cerita kancilku tak lupa kubawakan jangkrik kesukaanmu ia kan senantiasa lantunkan lagu kala sepi malam menyapa, kesepian terasmu selamat malam gubukku kuharus pergi, wahai gubug pemilik segala kenangan hati jadikan heningmu tuk menapa tuk temukan indahmu dikesunyiankan kutata kenagamu di kedunyian sukmaku